Dalam dunia pendidikan Islam kontemporer, penghafalan Al-Qur’an mendapatkan perhatian khusus, terutama di kalangan mahasiswa yang diharapkan dapat menghafal 30 juz dalam waktu singkat. Rumah Tahfiz Cahaya Qur’an Polonia, sebuah institusi yang menawarkan program hafalan Al-Qur’an setingkat mahasiswa, telah mengembangkan strategi unik dengan tidak memberikan handphone kepada santri selama proses penghafalan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas strategi tersebut dalam mencapai target hafalan 30 juz selama 3 tahun. Metode penelitian yang digunakan meliputi observasi, wawancara mendalam, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penghapusan distraksi teknologi berkontribusi signifikan terhadap peningkatan fokus dan konsistensi dalam penghafalan. Selain itu, penelitian ini juga mengidentifikasi faktor-faktor pendukung lainnya yang berperan dalam kesuksesan program hafalan, seperti lingkungan yang kondusif, dukungan sosial, dan metode pengajaran yang inovatif. Kesimpulan dari penelitian ini menawarkan wawasan baru tentang pendekatan holistik dalam pendidikan hafalan Al-Qur’an yang dapat diadopsi oleh lembaga-lembaga serupa.