Pembangunan Dermaga merupakan sarana dan prasarana infrastruktur pendukung untuk pengembangan wilayah yang dapat mendukung kelancaran frekuensi perdagangan. Dalam pembangunan ini memerlukan alat bantu seperti alat berat excavator dan mesin sedot pasir. Kedua alat berat ini memiliki fungsi yang berirama yaitu pengerukan pasir di sekitar area dermaga, oleh sebab itu alat berat tersebut harus memiliki daya apung agar dapat berfungsi dengan maksimal. Salah satu alat apung yang dapat menopang kedua alat berat tersebut adalah kapal ponton. Kapal ponton ini akan dirancang sesuai permintaan owner requirement dengan mencari ukuran utama kapal menggunakan metode trial and error dengan hasil panjang keseluruhan (LOA) 10,1 meter, lebar (B) 6,6 meter, tinggi (H) 2,0 meter, sarat air (T) 1,0 meter. Kapal ponton ini direncanakan terbagi menjadi 9 segmen terpisah yang terdiri dari 6 segmen berukuran persegi dan 3 segmen berukuran persegi panjang, segmen tersebut akan di gabungkan menggunakan mur dan baut untuk menjadi satu kesatuan. Dimana untuk pengoperassian alat berat excavator membutuhkan 9 segmen sedangkan pengoperasian mesin sedot pasir hanya membutuhkan 4 segmen persegi. Sehingga kedua fungsi tersebut tidak dapat digunakan dalam waktu yang bersamaan. Perencanaan model ponton ini menggunakan Maxsurf Modeller yang dapat menghasilkan data karakteristik dan menghasilkan displacement yang mampu memuat berat konstruksi dan Excavator PC200. Perhitungan konstruksi dilakukan untuk mendapatkan nilai berat ponton dengan hasil total berat 21.293 ton sebagai data penunjang yakni perhitungan stabilitas menggunakan Maxsurf Stability. Analisa stabilitas menggunakan peraturan International Maritime Organization (IMO) dengan kriteria A.749 (18) dengan hasil kriteria terpenuhi secara regulasi. Dari hasil perhitungan kebutuhan material kapal ponton ini dapat di estimasikan biaya produksi mencapai Rp Rp. 468.973.600