Fedrizon, Fuat
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENYULUHAN KESEHATAN SINDROMA METABOLIK PADA LANSIA Hastuti, Dewi; Rahayu, Erika Putri; Widiyanta, Fauzyah Azzahra; Fedrizon, Fuat; Husein , Habib Husein; Inayah, Hasya Qalbi; Rahmatullah, Ilham Arief; Kholinne, Erica
Jurnal Pengabdian Masyarakat Trimedika Vol. 1 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/abdimastrimedika.v1i1.19013

Abstract

The number of elderly people in Indonesia is increasing every year. Currently, the prevalence of metabolic syndrome is also increasing and is especially found among the elderly. Metabolic syndrome has the potential to increase the risk of cardiovascular and kidney disease. Objective: To determine the risk factors, and educate the elderly community regarding metabolic syndrome. Methods: Data was collected with primary data during a visit to the patient's home in Krendang. A 64-year-old woman with complaints of easy fatigue, the results of the physical examination showed blood pressure 170/100 mmHg, waist circumference 112 cm, body mass index 31.5 kg/ m 2, and the results of the supporting examination obtained blood sugar 216 mg/dL and HbA1c 7.5%. The patient has a history of being hospitalized due to fainting due to drinking high sugar drinks 1 year ago. The patient has hypertension, dyslipidemia and diabetes mellitus but does not take medication and checks himself regularly. Conclusion: The results of the study show that the patient does not understand the relationship between the condition of metabolic syndrome and the symptoms experienced as well as the prognosis of his current condition. The student team has educated patients and their families about what metabolic syndrome is, as well as explaining the risk factors that patients have and how to deal with the patient's current condition. Education about awareness of metabolic syndrome is an important part of managing metabolic syndrome in the elderly. Family and local community support can help elderly people with metabolic syndrome undergo treatment.
Kesepian berhubungan dengan sindrom kerapuhan pada lansia Fedrizon, Fuat; Kartini, Kartini
Bahasa Indonesia Vol 24 No 1 (2025): Damianus Journal of Medicine
Publisher : Atma Jaya Catholic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/djm.v24i1.6147

Abstract

Pendahuluan: Sindrom kerapuhan merupakan sindrom geriatrik dengan karakteristik terjadinya penurunan performa fungsional, menurunnya berbagai sistem tubuh dan meningkatnya kerentanan terhadap stressor sehingga fungsi adaptasi dan kemampuan fungsional juga berkurang yang menyebabkan ketergantungan kepada orang lain. Kesepian merupakan masalah psikososial terbesar kedua pada lansia di Indonesia. Kesepian berdampak buruk bagi kesehatan seperti sindrom kerapuhan. Tujuan penelitian adalah menentukan hubungan kesepian dengan sindrom kerapuhan pada lansia. Metode: Penelitian observasional analitik (potong lintang). Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November 2023 di Panti Jompo Pusaka 41 Yayasan Al-Madiniyah, Cengkareng, Jakarta Barat, sebanyak 74 responden dipilih melalui consecutive non-random sampling dengan kriteria inklusi adalah laki-laki atau perempuan berusia minimal 60 tahun, mampu mendengar dan melihat dengan/tanpa alat bantu dan berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia. Kriteria eksklusi adalah lansia yang mengalami imobilisasi, disabilitas atau menderita stroke. Alat ukur menggunakan kuesioner Tilburg Frailty Indicator (TFI) untuk mengukur sindrom kerapuhan dan UCLA Loneliness scale version 3 untuk kesepian. Analisis statistik menggunakan uji Chi-square dan nilai kemaknaan p<0,05. Hasil: Hasil penelitian menemukan bahwa sebanyak 68,9 % adalah lansia perempuan, 73 % berusia 60 – 74 tahun, 64,9 % lansia kesepian dan 62,1 % lansia dengan sindrom kerapuhan pada kategori rapuh dan  pra-rapuh. Uji Chi-square menilai hubungan antara usia (p=0,02), jenis kelamin (p=0,04) dan kesepian (p<0,01) dengan sindrom kerapuhan pada lansia. Simpulan: Usia, jenis kelamin dan kesepian berhubungan dengan sindrom kerapuhan pada lansia. Lansia penghuni panti dihimbau aktif berkegiatan sosial untuk meningkatkan kualitas hidup sehingga mencegah kesepian dan kerapuhan.