Suparjo, Tjhang
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENYULUHAN DAN PEMERIKSAAN HIPERPLASIA PROSTAT TERHADAP LANSIA PRIA di CIANGSANA dan NAGRA Krismanuel, Hari; Tjhin, Purnamawati; Agil, Nadifa; Suparjo, Tjhang; Alvina, Alvina
Jurnal Pengabdian Masyarakat Trimedika Vol. 1 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/abdimastrimedika.v1i1.19014

Abstract

Prostate hyperplasia is a condition in which there is hyperplasia of the stromal and epithelial cells of the prostate gland. This condition can be experienced by around 20% of men aged 41-50 years, 50% of men aged 51-60 years, up to more than 90% of men aged >80 years. As human life expectancy increases, the number of elderly people in society increases. This causes more and more elderly men to experience prostate hyperplasia. This condition is also experienced by people in the Ciangsana and Nagrak area. Meanwhile, the level of public knowledge regarding the symptoms and signs of prostate hyperplasia is still lacking. This situation causes a lack of public awareness about seeking treatment and increases the anxiety experienced by sufferers. The aim of this PKM is to increase public knowledge of the symptoms and signs of prostate hyperplasia and to screen for prostate hyperplasia among elderly men aged 60 years or more in the Ciangsana and Nagrak areas. This PKM method uses an education, preceded by a pre-test before education and a post-test after education. After that, a digital rectal examination is carried out to diagnose Prostate Hyperplasia. The data obtained consisted of pre-test and post-test results as well as data on Prostate Hyperplasia sufferers from counseling participants. The conclusion obtained in the form of Prostate Hyperplasia education increases the knowledge and level of awareness of counseling participants and the percentage of Prostate Hyperplasia sufferers from male elderly participants in Ciangsana and Nagrak is quite high (64.52%). The implication of this PKM is that people can detect early symptoms and signs of Prostate Hyperplasia and immediately go to a health facility.
STRATEGI PENYULUHAN UNTUK MENGENALI GEJALA, TANDA, DAN RESIKO RADANG USUS BUNTU Krismanuel, Hari; Agil, Nadifa; Suparjo, Tjhang
Jurnal Pengabdian Masyarakat Trimedika Vol. 2 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/abdimastrimedika.v2i2.22987

Abstract

Abstrak   Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiformis atau penyakit usus buntu. Apendisitis akut adalah penyebab yang paling umum dari nyeri abdomen akut. Penderita biasanya mengalami kegawat-daruratan dalam 24 jam dari timbulnya gejala. Penyakit ini umumnya terjadi pada anak dan dewasa, terjadi pada usia antara 10 sampai 20 tahun. Walau pun demikian, para lansia dapat juga menderita apendisitis. Penentuan diagnosa apendisitis berdasarkan pada presentasi klinik dan pemeriksaan fisik saja menjadi tantangan. Pendekatan individual dianjurkan dengan memberikan perhatian khusus terhadap probabilitas penyakit, jenis kelamin dan usia dari penderita. Pemahaman tentang gambaran klinik dan ciri khas penyakit ini penting untuk memberikan perawatan tepat waktu dan mencegah komplikasi yang terkait dengan kondisi umum ini. Deteksi dini untuk apendisitis akut penting mengingat onsetnya yang pendek dan komplikasinya yang serius dan kematian bila tidak segera ditangani. Saat ini pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan penyakit ini dan komplikasi-komplikasinya masih kurang, sehingga penderita sering berobat dalam keadaan sudah lanjut/ parah tanpa sadar akan bahayanya bila datang terlambat. Oleh karena itu diperlukan segera upaya peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang gejala dan tanda penyakit radang usus buntu dan komplikasi-komplikasi serta bahayanya bagi penderita bila datang mencari pertolongan dalam keadaan terlambat. Tujuan PkM ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat di desa Ciangsana dan Nagrak tentang gejala dan tanda radang usus buntu dan kesadaran akan pentingnya berobat dalam keadaan awal untuk menghindari komplikasi-komplikasi yang memperberat penyakit dan membahayakan penderita. Metode PKM ini menggunakan metode penyuluhan dengan didahului pre test sebelum penyuluhan dan post test sesudah penyuluhan. Kesimpulan yang didapatkan adalah pengetahuan masyarakat tentang gejala, tanda, dan bahaya radang usus buntu meningkat dan terjadi perubahan sikap dalam masyarakat sehingga penderita radang usus buntu akan segera dibawa berobat dalam keadaan awal. Implikasi dari PKM ini para peserta dapat mendeteksi dini gejala dan tanda radang usus buntu, dapat melakukan pencegahan terhadap terjadinya radang usus buntu dan melakukan tindakan proaktif/ efektif.