Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KONSTRUKSI NIAT DAN IMPLIKASINYA DALAM EFEKTIVITAS BELAJAR : (Studi Perspektif Religious Experience dan Religious Consciousness) Aiyub, Aiyub; Warul Walidin, Warul Walidin; Syabudin Gade, Syabudin Gade; Salami Mahmud , Salami Mahmud
Jurnal Ikhtibar Nusantara Vol 3 No 1 (2024): Jurnal Iktibar Nusantara
Publisher : STAI Nusantara Kota Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62901/j-ikhsan.v3i1.93

Abstract

Agama Islam sangat menganjurkan kepada manusia untuk selalu belajar. Bahkan Islam mewajibkan kepada setiap orang yang beriman untuk belajar. Dalam Islam pendidikan tidak hanya dilaksanakan dalam batasan waktu tertentu saja, melainkan dilakukan sepanjang usia (long life education). Ini sesuai dengan sabda yang disampaikan oleh panutan orang Islam, Nabi Muhammad SAW : اطلب العلم من المهد الى اللهد “Carilah ilmu sejak dalam buaian hingga ke liang lahat”. Atau اطلب العلم ولو بالصين“Carilah ilmu walau ke negeri Cina” Belajar bertujuan sebagai sarana untuk mewujudkan cita-cita seutuhnya sebagai makhluk yang beradab dan manusia yang kreatif serta memiliki inovasi untuk maju. Dalam surat Al-Alaq, Allah Swt memerintahkan kita agar menuntut ilmu. Setelah itu kewajiban kedua adalah mentransfer ilmu tersebut kepada generasi berikutnya. Dalam hal pendidikan, ada dua kesimpulan yang dapat kita ambil dari firman Allah Swt tersebut; yaitu Pertama, kita belajar dan mendapatkan ilmu yang sebanyak-banyaknya. Kedua, berkenaan dengan penelitian yang dalam ayat tersebut digunakan kata qalam yang dapat kita artikan sebagai alat untuk mencatat dan meneliti yang nantinya akan menjadi warisan kita kepada generasi penerus. Dengan demikian akan tumbuh dan berkembangnya kesadaran agama(relegious consciousness ) dan akan mendapatkan pengalaman agama(religious experience) yang memadai. Pada dasarnya setiap kebaikan yang akan kita lakukan, apalagi untuk belajar haruslah didasari dengan niat yang bersih dan tulus. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw riwayat Umar Ibnu Khattab ra yang berbunyi : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ Artinya :“Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda: ‘Sesungguhnya setiap amal itu tergantung pada niatnya, dan seseorang itu hanya mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu (dinilai) karena Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena harta dunia yang hendak diraihnya atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu hanyalah (dinilai) kepada apa yang menjadi tujuannya hijrahnya,” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Kepemimpinan (Leadership) Perspektif Al-Mawardi: (Suatu Tinjauan Ontologis, Epistimologis Dan Aksiologis) Aiyub Jamaluddin, Aiyub Jamaluddin; Warul Walidin, Warul Walidin
Jurnal Pendidikan Nusantara Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal Pendidikan Nusantara ( Febuari-Agustus)
Publisher : lembaga Sepercenter

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas tentang Kepemimpinan (leadership) perspektif Al-Mawardi. Pemimpin adalah penentu bagi kesejahteraan rakyat. Dalam kehidupan, pemimpin ibarat kepala dari seluruh anggota tubuh. Pemimpin memiliki peranan yang strategis dalam pengaturan pola dan gerakan. Kecakapannya dalam memimpin akan mengarahkan umatnya kepada tujuan yang ingin dicapai, yaitu kejayaan dan kesejahteraan umat dengan diiringi ridha Allah swt. Metode yang digunakan dalam tulisan ini ialah menggunakan pendekatan sejarah (historical approach) yang merupakan suatu penelitian terhadap sejarah dalam kurun waktu tertentu. Metode ini tentu saja bersesuaian dengan tulisan penulis yang memang memfokuskan terhadap pemikiran seorang tokoh yaitu Al-Mawardi. Adapun Data penelitian ini dihimpun melalui studi pustaka, dimana data primernya diangkat dari buku al-Ahkam as-Sulthaniyah dan referensi sekunder berupa buku-buku, karya ilmiah, artikel dan jurnal yang berkaitan dengan pemikiran politik Al-Mawardi. Khususnya yang menjelaskan tentang paparan Al-Mawardi mengenai syarat-syarat menjadi pemimpin, kewajiban dan hak pemimpin, pemilihan pemimpin dan masa kepemimpinannya.