Lucia Firsty Puspita Krishna
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi Kasus Penerapan Hidroterapi Kaki Dengan Rebusan Jahe Merah Pada Penderita Hipertensi Zamilah Nur Aisyah; Lucia Firsty Puspita Krishna
Buletin Kesehatan: Publikasi Ilmiah Bidang kesehatan Vol. 8 No. 1 (2024): Buletin Kesehatan: Publikasi Ilmiah Bidang Kesehatan
Publisher : AKPER Pasar Rebo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36971/keperawatan.v8i1.158

Abstract

Abstrak Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang tidak normal dalam pembuluh darah arteri selama jangka waktu yang lama. Hipertensi yang tidak terkontrol dapat meningkatkan resiko penyakit stroke, serangan jantung, diabaetes dan penyakit ginjal. Salah satu terapi non-farmakologis yang dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah adalah hidroterapi kaki atau rendaman kaki dengan menggunakan air rebusan jahe. Jahe merah memiliki kandungan minyak atsiri (volatil) dan oleoresin (gingerol) yang lebih tinggi daripada jenis jahe lainnya yang membuat terasa hangat dan pedas. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus yang disertai penerapan praktek berbasis bukti. Setelah dilakukan penelitian selama tiga hari terbukti adanya penurunan kadar tekanan darah, dengan tekanan darah sebelum dilakukan terapi rendam kaki dengan air rebusan jahe merah yaitu 161/115 mmHg dan setelah diberikan terapi menjadi 148/95 mmHg. Pemberian terapi rendam kaki dengan air rebusan jahe merah dapat menjadi alternatif menurunkan kadar tekanan darah pada pasien dengan hipertensi. Kata kunci: Asuhan keperawatan, hidroterapi, hipertensi, jahe merah, keluarga Abstract Hypertension is an abnormal increase in blood pressure in the arterial blood vessels over a long period of time. Uncontrolled hypertension can increase the risk of stroke, heart attack, diabetes and kidney disease. One of the non-pharmacological therapies that can be used to lower blood pressure is foot hydrotherapy or foot baths using ginger boiled water. Red ginger has a higher content of volatile oil and oleoresin (gingerol) than other types of ginger which makes it feel warm and spicy. This research method uses a descriptive method using a case study approach accompanied by the application of evidence-based practice. After three days of research, it was proven that there was a decrease in blood pressure levels, with blood pressure before foot soak therapy with red ginger boiled water being 161/115 mmHg and after being given therapy to 148/95 mmHg. Giving foot bath therapy with red ginger boiled water can be an alternative to reduce blood pressure levels in patients with hypertension. Key word: Nursing care, hydrotherapy, hypertension, red ginger, family
STUDI KASUS PENERAPAN PUASA INTERMITEN UNTUK MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS: PENERAPAN PUASA INTERMITEN UNTUK MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS Ari Prayudi; Lucia Firsty Puspita Krishna
Buletin Kesehatan: Publikasi Ilmiah Bidang kesehatan Vol. 8 No. 2 (2024): Buletin Kesehatan: Publikasi Ilmiah Bidang Kesehatan
Publisher : AKPER Pasar Rebo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36971/keperawatan.v8i2.171

Abstract

The number of patients with degenerative diseases such as Diabetes mellitus (DM) is increasing and affects multiple generations within a family. An increase in cases accompanied by inadequate management of blood glucose levels can pose a significant risk of complications and death. One of the non-pharmacological therapies that can be used to lower blood glucose levels is the application of intermittent fasting. Intermittent fasting is a cycle of diet between periods of fasting and eating, while fasting is not allowed to consume liquids that can trigger insulin. The method used is a descriptive method using a nursing process approach with the application of evidence-based practice. Intermittent fasting was carried out for 3 days with a total fasting per day of approximately 16 hours. The results showed a decrease in blood sugar levels to 113 mg/dl which was previously 540 mg/dl. In addition, it is important to conduct education to increase family participation to control blood sugar in family members who experience diabetes mellitus. Keywords : Nursing Care, Diabetes Mellitus (DM), Intermittent Fasting, Family
Studi Kasus Penerapan Pemberian Air Rebusan Daun Jambu Biji Untuk Menurunkan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Ratu Chairany Syah; Lucia Firsty Puspita Krishna
Buletin Kesehatan: Publikasi Ilmiah Bidang kesehatan Vol. 7 No. 2 (2023): Buletin Kesehatan: Publikasi Ilmiah Bidang Kesehatan
Publisher : AKPER Pasar Rebo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36971/keperawatan.v7i2.151

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif yang mengalami peningkatan kasus serta memiliki dampak yang cukup luas bagi keluarga. Peningkatan kejadian kasus serta buruknya pengendalian kadar glukosa darah dapat menyebabkan komplikasi bahkan kematian. Penanganan kuratif penyakit Diabetes Mellitus dapat dilakukan secara farmakologis dan non farmakologis. Salah satu alternatif penanganan non farmakologis adalah dengan memberikan air rebusan daun jambu biji yang bertujuan menurunkan kadar glukosa darah. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Subjek adalah satu keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan Diabetes Melitus. Setelah dilakukan pemberian air rebusan daun jambu biji selama tiga hari berturut-turut, terbukti terjadi penurunan kadar gula darah. Kadar glukosa darah responden turun dari 314 mg/dl menjadi 180 mg/dl. Sehingga air rebusan daun jambu biji dapat diterapkan sebagai alternatif untuk menurunkan kadar gula darah pada pasien dengan Diabetes Melitus