Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pentingnya Edukasi Gizi Seimbang Pada Remaja di SMA Swasta Amanah Tahfidz Sri Lasmawanti; Yaumil Hafsani Siregar; Hanny Ghafira; Agustin Elisabeth
Natural: Jurnal Pelaksanaan Pengabdian Bergerak bersama Masyarakat. Vol. 2 No. 3 (2024): Agustus : Natural: Jurnal Pelaksanaan Pengabdian Bergerak bersama Masyarakat
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/natural.v2i3.895

Abstract

Adolescent health efforts aim to prepare adolescents to become healthy, intelligent, quality and productive adults and participate in maintaining, maintaining and improving their own health. Healthy Eating is a measure of the suitability of the subject's consumption with the recommended portion sizes of the Balanced Nutrition Guidelines. Maximum IGS means proving that the quality of food consumption is good and in accordance with the recommendations of the Balanced Nutrition Guidelines. In contrast to previous ages, entering the adolescent development stage, the child's daily nutritional adequacy rate (RDA) will automatically increase. According to WHO, teenagers are residents in the age range 10-19 years, according to the Republic of Indonesia Minister of Health Regulation Number 25 of 2014, teenagers are residents in the age range 10-18 years and according to the Population and Family Planning Agency (BKKBN) the age range for teenagers is 10-18 years. 24 years old and not married. The role of balanced nutrition education in teenagers' daily consumption is very necessary so that teenagers understand the nutritional intake needed by the body to support their growth and development from adolescence to adulthood, consuming a variety of foods with various types of food high in calories, protein, carbohydrates, minerals and vitamins to avoid disease and problems related to unbalanced nutrition.
Hubungan Self Management Behavior dengan Tingkat Kecemasan Pasien Hipertensi : Relationship between Self Management Behavior and Anxiety Level of Hypertension Patients Lasmawanti, Sri; Siregar, Maya Ardilla; Mhd Adi Setiawan Aritonang; Hanny Ghafira
Jurnal Keperawatan Bunda Delima Vol 7 No 2 (2025): EDISI AGUSTUS
Publisher : Akademi Keperawatan Bunda Delima Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59030/jkbd.v7i2.154

Abstract

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan di mana terjadi peningkatan tekanan pembuluh darah secara terus menerus yaitu tekanan darah sistolik (systolic blood pressure) lebih dari 140 mmhg dan tekanan darah diastolik (diastolic blood pressure) lebih dari 90 mmhg setelah mengalami pemeriksaan ulang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan self management behaviour dengan tingkat kecemasan pada pasien hipertensi di rumah sakit mitra medika tanjung mulia tahun 2025. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien hipertensi yang berobat di instalasi rawat jalan berada di Rumah Sakit Mitra Medika Tanjung Mulia Medan yang berjumlah 80 responden. Pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling yaitu pengambilan sampel secara kebetulan tanpa direncanakan. Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan uji Chi-Square memeperlihatkan bahwa nilai signifikan probabilitas (Asymp.Sig) self management behaviour adalah 0,000 atau < nilai sig = 0,05. Hal ini membuktikan bahwa ada hubungan self management behaviour dengan tingkat kecemasan pada pasien hipertensi di rumah sakit mitra medika tanjung mulia medan tahun 2025. Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa secara statistik ada hubungan self management behaviour dengan tingkat kecemasan pada pasien hipertensi di rumah sakit mitra medika tahun 2025. Kepada penderita hpertensi di harapkan dapat memberikan masukan dan motivasi agar pasien dapat meningkatkan self management behaviour dan dapat mengontrol kecemasan.