Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EFEKTIVITAS BAKTERI Bacillus sp. TERHADAP Pectobacterium carotovorum PENYEBAB PENYAKIT BUSUK LUNAK PADA TANAMAN SAWI (Brassica Juncea L.) Naslia, Naslia; Lakani, Irwan
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 12 No 5 (2024): Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrotekbis.v12i5.2116

Abstract

Penilitian ini bertujuan untuk menentukan Efektifitas Bacillus sp. yang tepat untuk mampu mengendalikan bakteri Pectobacterium Carotovorum. Penelitian ini di lakasanakan di Laboratorium Penyakit Fakultas Pertanian Universitas Tadulako Palu, dan di Screen House Akademik Fakultas Pertanian Universitas Tadulako Palu, Pelaksanakan penelitian ini dimulai pada bulan Desember 2022 sampai selesai. Desain penilitian yang digunakan yaitu sidik ragam dan dilanjutkan dengan Uji BNT (Beda nyata Terkecil) dengan 4 perlakuaan B0 = Konsetrasi Bacillus sp 10-3 cfu/ml, B1= Konsetrasi Bacillus sp 10-5 cfu/ml, B2= Konsentrasi Bacillus sp 10-7 cfu/ml, dan B3= Konsentrasi Bacillus sp 10-9 cfu/ml. Dengan 4 ulangan sehingga terdapat 16 unit percobaan. Angka yang diikuti notasi huruf yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNT 5%. Variabel pengamatan meliputi keparahan penyakit, tinggi tanaman sawi, dan banyak daun tanaman sawi. Keparahan penyakit Menunjukkan presentase penyakit tertinggi terdapat pada konsentrasi 10⁻⁹ dengan persentase 11.75%, Sedangkan keparahan penyakit yang terendah terdapat pada konsentrasi 10⁻ᶾ dengan persentase 1.00. Diketahui bahwa persentase semua jenis perlakuaan memiliki keparahan penyakit serangan cukup rendah. Hal ini menandakan bahwa penggunan Konsentrasi Bacillus sp. Mampu menekan keparahan Pectobacterium carotovorum. Presentase tinggi daun sawi menunjukkan rata-rata tinggi tanaman tertinggi terdapat pada perlakuaan konsentrasi 10⁻ᶾ dengan nilai rata-rata 17.63 cm. Sedangkan nilai rata-rata tinggi tanaman terendah terdapat pada konsentrasi 10⁻⁹ dengan nilai rata-rata 11.93 cm dan Presentase jumlah daun menunjukkan rata-rata jumlah daun terbanyak terdapat pada perlakuaan 10⁻ᶾ dan 10⁻⁵ dengan nilai rata-rata 5.75. Sedangkan jumlah daun yang paling sedikit menunjukkan nilai rata-rata terdapat pada perlakuaan 10⁻⁷ dengan nilai rata-rata 4.00. dan presentase.
Pengaruh Volatilitas Penjualan Dan Siklus Operasi Terhadap Persistensi Laba Melalui Non Discretionary Accrual (Studi Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI Tahun 2016-2020) Naslia, Naslia; Jamaluddin Majid; Namla Elfa Syariati
Indonesian Journal of Taxation and Accounting Vol 1, No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : PT. Lontara Digitech Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61220/ijota.v1i2.2023d1

Abstract

This study aims to examine the effect of sales volatility and the operating cycle on earnings persistence through non-discretionary accruals in property and real and estate companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2016-2020 period. This research is a quantitative research with a comparative causality approach. The population in this study are property and real estate companies listed on the Indonesia Stock Exchange with purposive sampling technique. The data used in this study is secondary data which is accessed through www.idx.co.id. Data analysis uses path analysis and uses the Sobel test to examine the indirect effect of sales volatility and the operating cycle on earnings persistence through non-discretionary accruals. The results showed that sales volatility had no effect on non-discretionary accruals, while the operating cycle had an effect on non-discretionary accruals, sales volatility and the operating cycle had an effect on earnings persistence and non-discretionary accruals had an effect on earnings persistence. Meanwhile, the results of the indirect or mediating effect test show that non-discretionary accruals are only able to mediate the operating cycle on earnings persistence