Penerapan teknologi AI dalam misi Kristen menjanjikan potensi untuk meningkatkan efektivitas penginjilan dan pengajaran Alkitab. Meskipun teknologi AI menawarkan berbagai peluang, pengintegrasian teknologi ini dalam konteks misi Kristen juga menimbulkan berbagai tantangan yang perlu diatasi, yaitu bagaimana teknologi AI dapat dioptimalkan untuk mendukung upaya penginjilan dan pengajaran Alkitab, serta mengatasi hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam implementasinya. Dalam mengeksplorasi integrasi kecerdasan buatan (AI) dalam konteks misi Kristen, penelitian ini menggunakan metode library research. Metode ini memberikan landasan yang kuat bagi penulis untuk mendalami pemahaman tentang peluang dan tantangan yang terkait dengan penerapan AI dalam meningkatkan efektivitas penginjilan dan pengajaran Alkitab dalam lingkungan gereja. Temuan Penelitian dari penelitian ini adalah penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam pelayanan gereja dan penginjilan menawarkan potensi besar untuk memperluas dampak dan efektivitas pelayanan gereja. Namun, integrasi AI dalam konteks misi Kristen juga menimbulkan sejumlah tantangan, termasuk masalah etika, keamanan data, biaya implementasi, dan perubahan budaya dalam gereja. Dari rangkaian penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan penggunaan teknologi AI dalam pelayanan gereja dan penginjilan membawa implikasi teologis dan etis yang signifikan. Dengan refleksi teologis yang cermat dan pertimbangan etis yang bijaksana, gereja dapat memanfaatkan teknologi ini dengan cara yang memuliakan Tuhan, menghormati martabat manusia, dan memperkuat pelayanan gereja untuk kemuliaan-Nya. Kata Kunci: Integrasi AI; Misi Kristen; Peluang dan Tantangan Misi; Penginjilan; Pengajaran Alkitab