Hipotensi yang terjadi pada pasien beresiko menyebabkan mual dan muntah diakibatkan adanya blok serabut simpatis preganglionik yang menghambat aktivitas pencernaan sehingga aktivitas serabut saraf simpatis menjadi lebih dominan. Tujuan untuk mengetahui seberapa sering IONV (mual dan muntah intraoperatif) terjadi pada pasien yang menjalani anestesi spinal dan seberapa sering MAP intraoperatif yang lebih rendah terjadi pada individu yang sama. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 65 responden. Penelitian dilakukan pada tanggal 29 Mei – 17 Juni 2024 di RS Khusus Bedah Jatiwinangun Purwokerto. Hasil penelitian menunjukkan distribusi frekuensi responden berada dalam kelompok usia 36-45 yaitu 30 responden (46,2%) dan dosis obat sebagian besar dengan dosis 15 mg bupivacain yaitu 57 responden (87,7%). Kejadian MAP Intraoperative setelah dilakukan spinal pada pengukuran 5 menit pertama memiliki MAP 60-100 mmHg 45 responden (69,2%), pengukuran 10 menit memiliki MAP 60-100 mmHg 57 responden (87,7%) dan pengukuran setelah 15 menit memiliki MAP 60-100 mmHg 63 responden (96,9%). Pada kejadian IONV sebagian besar responden tidak mengalami IONV sejumlah 48 responden (73,8%), sedangkan yang mengalami IONV sejumlah 17 responden (26,2%). Setelah dilakukan uji bivariat dengan metode spearman rho menunjukkan nilai 0.401 atau p > 0,05 sehingga didapatkan tidak terdapat hubungan antara kejadian penurunan MAP dengan kejadian IONV pada pasien dengan spinal anestesi.