Penelitian ini penting dilakukan karena Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan yang berpotensi mematikan jika tidak ditangani secara efektif. Ketidaktahuan atau kurangnya kesadaran masyarakat terhadap upaya pencegahan, seperti pengendalian vektor dan menjaga kebersihan lingkungan, dapat memperburuk penyebaran penyakit ini. Jika penelitian ini tidak dilakukan, potensi peningkatan kasus dan angka kematian akibat DBD akan terus mengancam, terutama di wilayah dengan kasus tinggi seperti Puskesmas Kenanga, sehingga menimbulkan beban yang lebih besar bagi masyarakat dan sistem pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor keberadaan larva, penggunaan kain kasa, dan perilaku masyarakat terhadap kejadian demam berdarah di wilayah kerja Puskesmas Kenanga. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis melalui wawancara terstruktur sert mendalam dengan 8 orang informan, observasi. Data yang diperoleh dianalisa dengan model Miles Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor lingkungan fisik, seperti adanya larva di dalam dan di luar rumah, serta tidak adanya penggunaan wire mesh untuk ventilasi, berkontribusi pada tingginya kejadian demam berdarah. Selain itu, perilaku masyarakat yang belum disiplin membersihkan penampungan air dan barang bekas juga menjadi penyebab penyebaran demam berdarah. Kesimpulannya, keberadaan larva, penggunaan kain kasa, dan perilaku pembersihan lingkungan berpengaruh terhadap kejadian demam berdarah di wilayah kerja Puskesmas Kenanga.