Silitonga, Marsangkap
FT Unimed

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERBEDAAN HASIL BELAJAR INSTALASI PENERANGAN LISTRIK ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITORI Hutahean, Binnaro; Silitonga, Marsangkap
JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN Vol 19, No 1 (2017): April 2017
Publisher : FT Unimed

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar instalasi penerangan listrik banguna sederhana antara siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran ekspositori. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI program keahlian teknik instalasi tenaga listrik (TITL) SMK Negeri 2 Siatas Barita Tapanuli Utara pada tahun pelajaran 2014/2015. Populasi penelitian terdiri atas dua kelas, yang semuanya menjadi sampel. Hasil pengundian menempatkan kelas XITITL2 dengan 30 siswa sebagai kelas eksperimen yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah sedangkan kelas XITITL1 dengan 28 siswa sebagai kelas kontrol yang diajar dengan model pembelajaran ekspositori.Metode penelitian adalah eksperimen dengan rancangan “Randomized Control Group Posttest Only Design”. Data penelitian dijaring dengan tes, menggunakan instrumen berbentuk tes objektif pilihan berganda dengan lima pilihan jawaban. Instrumen tes digunakan setelah melalui ujicoba untuk mengetahui validitasnya dan reliabilitasnya Ujicoba instrumen mengasilkan 22 butir soal yang valid dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,703. Hipotesis penelitian diuji dengan analisis statistik uji-t, yang dilakukan setelah memenuhi uji persyaratan analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil belajar instalasi penerangan listrik bangunan sederhana siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah memiliki skor rata-rata 15,93 dengan standar deviasi sebesar 1,78; sedangkan siswa yang dengan model pembelajaran ekspositori memiliki skor rata-rata 13,86 dengan standart deviasi sebesar 1,89. Dengan menggunakan analisis statistik uji-t diperoleh t-hitung sebesar 16,386 sedangkan harga t-tabel untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan 56 adalah 2,003. Dengan demikian disimpulkan bahwa hasil belajar instalasi penerangan listrik bangunan sederhana siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran ekspositori.Kata kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Hasil Belajar, Instalasi Penerangan.
PERBEDAAN HASIL BELAJAR INSTALASI PENERANGAN LISTRIK ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITORI Hutahean, Binnaro; Silitonga, Marsangkap
JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN Vol 19, No 1 (2017): April 2017
Publisher : FT Unimed

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar instalasi penerangan listrik banguna sederhana antara siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran ekspositori. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI program keahlian teknik instalasi tenaga listrik (TITL) SMK Negeri 2 Siatas Barita Tapanuli Utara pada tahun pelajaran 2014/2015. Populasi penelitian terdiri atas dua kelas, yang semuanya menjadi sampel. Hasil pengundian menempatkan kelas XITITL2 dengan 30 siswa sebagai kelas eksperimen yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah sedangkan kelas XITITL1 dengan 28 siswa sebagai kelas kontrol yang diajar dengan model pembelajaran ekspositori.Metode penelitian adalah eksperimen dengan rancangan “Randomized Control Group Posttest Only Design”. Data penelitian dijaring dengan tes, menggunakan instrumen berbentuk tes objektif pilihan berganda dengan lima pilihan jawaban. Instrumen tes digunakan setelah melalui ujicoba untuk mengetahui validitasnya dan reliabilitasnya Ujicoba instrumen mengasilkan 22 butir soal yang valid dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,703. Hipotesis penelitian diuji dengan analisis statistik uji-t, yang dilakukan setelah memenuhi uji persyaratan analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil belajar instalasi penerangan listrik bangunan sederhana siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah memiliki skor rata-rata 15,93 dengan standar deviasi sebesar 1,78; sedangkan siswa yang dengan model pembelajaran ekspositori memiliki skor rata-rata 13,86 dengan standart deviasi sebesar 1,89. Dengan menggunakan analisis statistik uji-t diperoleh t-hitung sebesar 16,386 sedangkan harga t-tabel untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan 56 adalah 2,003. Dengan demikian disimpulkan bahwa hasil belajar instalasi penerangan listrik bangunan sederhana siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran ekspositori.Kata kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Hasil Belajar, Instalasi Penerangan.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (T.A.I) Dalam Pembelajaran Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Rangkaian Logika Dasar Manalu, Irma Agustina; Silitonga, Marsangkap
JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN Vol 20, No 1 (2018)
Publisher : FT Unimed

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar mendeskripsikan rangkaian logika dasar antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individualization (TAI), dengan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional. Penelitian dilakukan pada siswa kelas X program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK Negeri 2 Medan tahun pelajaran 2015/2016. Populasi penelitian sebanyak lima kelas dan diambil dua kelas sebagai sampel yaitu kelas X1  dan X2  masing-masing sebanyak 29  siswa. Metode penelitian adalah eksperimen dengan rancangan “Randomized Control Group Posttest Only Design”. Data penelitian dijaring dengan tes menggunakan instrument berbentuk tes objektif pilihan berganda. Instrumen tes digunakan setelah melalui ujicoba untuk mengetahui validitasnya dan reliabilitasnya. Setelah melalui ujicoba diperoleh sebanyak 25 butir tes yang valid dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,625. Hipotesis penelitian diuji dengan analisis statistik uji-t, yang digunakan setelah memenuhi uji persyaratan analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.Hasil belajar mendeskripsikan rangkaian logika dasar siswa yang diajar dengan model kooperatif tipe TAI memiliki nilai rata-rata 89,6 sedangkan siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional memiliki nilai rata-rata 79,1. Dengan menggunakan analisis  statistik uji-t disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individualization (TAI) lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan menggunakan model konvensional.