Purbiyati, Yuliana
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Knowledge Sharing Salah Satu Implementasi Semangat Studi Purbiyati, Yuliana
Asawika : Media Sosialisasi Abdimas Widya Karya Vol 9 No 02 (2024): Desember: Asawika
Publisher : LPPM Unika Widya Karya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37832/asawika.v9i02.204

Abstract

Knowledge sharing atau berbagi pengetahuan adalah proses yang tersistem dalam membagi, mengirim, menyalurkan, dan menyebarkan pengetahuan dari seseorang atau organisasi kepada orang atau organisasi lain yang membutuhkan melalui berbagai metode dan media. Berbagi pengetahuan sangatlah penting karena dapat membangun komunitas atau kelompok dan budaya belajar. Berbagi pengetahuan dapat menjadi suatu aksi mengembangkan semangat studi. Salah satu pelaksanaan berbagi pengetahuan sebagai aksi semangat belajar dilaksanakan di Yayasan Santo Dominikus Indonsia yang berkedudukan di Yogyakarta dengan Universitas Katolik Darma Cendika (UKDC) sebagi mitra. Berbagi pengetahuan digunakan sebagai salah satu aksi mengimplementasikan semangat studi yang merupakan nilai utama di Yayasan Santo Dominikus. Semua peserta yang mengikuti acara berbagi pengetahuan melalui beberapa langkah. Pertama, para peserta diajak brainstroming terkait dengan pemahaman studi atau belajar. Kedua, para peserta diajak memetakan manfaat belajar melalui berbagi pengetahuan. Ketiga, para peserta diajak mengambil keputusan berbagi pengetahuan apa yang terutama yang mesti dilakukan. Keempat, para peserta diminta mengusulkan teknik berbagi pengetahuan yang sebaiknya digunakan. Proses berbagi pengetahuan kepada para pengurua Yayasan Santo Dominikus ini melalui tahap-tahap, yaitu 1) Tahap persiapan, 2) Menghadiri kegiatan berbagi pengetahuan, 3) Merefleksikan pelaksanaan berbagi pengetahuan 4) Menyusun perencanaan yang akan dilaksanakan untuk perbaikan diri dan/atau organisasi setelah mengikuti kegiatan berbagi pengetahuan. Target acara berbagi pengetahuan ini adalah peserta dapat menemukan cara dan melakukan secara kolektif untuk keberlanjutan organisasi.
PELATIHAN LITERASI KEUANGAN BAGI PENDAMPING ATAU KADER: ANTARA TEORI DAN PRAKTIK Purbiyati, Yuliana; Andrew, Richard
Asawika : Media Sosialisasi Abdimas Widya Karya Vol 10 No 1 (2025): Juni : Asawika
Publisher : LPPM Unika Widya Karya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37832/asawika.v10i1.257

Abstract

Literasi keuangan adalah cara mengetahui mengelola uang dengan bijak. Pada kenyataannya banyak orang kesulitan dengan literasi keuangan. Hal ini sering kali disebabkan oleh kesalahpahaman atau kurangnya pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan literasi keuangan. Dengan demikian literasi keuangan memiliki arti penting bagi semua orang terkait dengan kondisi keuangan individu, keluarga, dan masyarakat. Untuk itu diperlukan pelatihan literasi keuangan untuk indivisu, keluarga, ataupun masyarakat agar semua individu dan yang terlibat di dalamnya memiliki keterampilan literasi keuangan. Menyadari hal tersebut, salah satu lembaga yang biasa disebut dengan FPBN atau Forum Pendamping Buruh Nasional mengadakan pelatihan literasi keuangan untuk para pendamping sehingga pendamping dapat membagikan pengalamanannya kepada siapa saja yang diampingi. Pelatihan literasi keuangan dimaksudkan agar para peserta memiliki pemahaman tentang keuangan, mengetahui cara menyusun anggaran, melek finansial, dan mempraktikkan pengelolaan keuangan dalam hidupnya. Semua peserta yang hadir dalam pelatihan mengikuti beberapa langkah. Pertama, semua peserta diajak berefleksi tentang keuangan berdasarkan spiritualitas keuangan. Kedua, peserta diajak untuk memahami tentang keuangan dan pengelolaannya. Ketiga, peserta diajak mempraktikkan bagaimana cara mengelola keuangan. Proses pelatihan literasi keuangan ini melalui beberapa tahap, yaitu 1) Tahap persiapan, 2) Merefleksikan pengelolaan keuangan dari sisi spiritualitas, 3) Mengikuti pelatihan, 4) Menyusun perencanaan pengelolaan keuangan. Akhirnya, diharapkan para peserta yang merupakan para pendamping buruh dapat menularkan pengetahuan pengelolaan keuangan kepada para dampingannya.