Kenakalan remaja adalah masalah yang masih sangat sering terjadi di Indonesia. Data UNICEF tahun 2016 menunjukkan bahwa kenakalan pada usia remaja diperkirakan mencapai sekitar 50%. Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan, ataupun hukum dalam masyarakat oleh remaja, yaitu masa transisi antara anak-anak ke dewasa. Kenakalan Remaja merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh suatu bentuk pengabaian sosial yang pada akhirnya menyebabkan perilaku menyimpang. Tujuan kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan remaja yaitu siswa siswi SMA Nurul Ulum Desa Trengguli, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak tentang faktor, dampak dan cara pencegahan terhadap kenakalan remaja agar mereka dapat terhindar dari pengaruh pergaulan yang kurang baik. Desain pra eksperimen dengan rancangan perlakuan ulang (one group pre and postest design) yaitu dengan memberikan penyuluhan tentang faktor, dampak dan pencegahan terhadap kenakalan remaja. Peserta adalah siswa siswi SMA Nurul Ulum Demak yang berjumlah 30. Peserta diberikan pretes dan postes pada akhir kegiatan sebagai evaluasi terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Skor pengetahuan sebelum dan sesudah kegiatan dibandingkan. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan t-paired test. Rerata skor pengetahuan sebelum kegiatan adalah 55,5 dan sesudah kegiatan 85,8, hasil analisis diperoleh nilai p=0,005. Penyuluhan kenakalan remaja berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan tentang faktor, dampak dan cara pencegahan terhadap kenakalan remaja siswa siswi SMA Nurul Ulum Desa Trengguli, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak. Juvenile delinquency is a problem that still occurs very often in Indonesia. UNICEF data in 2016 shows that delinquency in adolescence is estimated to reach around 50%. Juvenile delinquency is an act that violates norms, rules, or laws in society by adolescents, namely the transition period between children and adults. Juvenile delinquency is a social pathological symptom in adolescents caused by a form of social neglect which ultimately leads to deviant behavior. The purpose of this activity is to increase the knowledge of adolescents, namely students of SMA Nurul Ulum, Trengguli Village, Wonosalam District, Demak Regency, about the factors, impacts and prevention methods for juvenile delinquency so that they can avoid the influence of bad relationships. Pre-experimental design with a re-treatment design (one group pre and posttest design) is by providing counseling on the factors, impacts and prevention of juvenile delinquency. Participants were 30 students of SMA Nurul Ulum Demak. Participants were given a pretest and posttest at the end of the activity as an evaluation of the activities carried out. Knowledge scores before and after the activity were compared. The collected data were analyzed using a paired t-test. The average knowledge score before the activity was 55.5 and after the activity was 85.8, the analysis results obtained a p value = 0.005. Counseling on juvenile delinquency has an effect on increasing knowledge about the factors, impacts and prevention methods for juvenile delinquency of SMA Nurul Ulum students in Trengguli Village, Wonosalam District, Demak Regency.