Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbandingan Beberapa Bahan Pengisi pada Formulasi Tablet Hisap Aulia Azkia; Mahabatul Hasanah; Nadila; Nurul Mas'adah; Sri Tami Dewi; Nor Latifah
Jurnal Riset Farmasi Volume 4, No. 2, Desember 2024, Jurnal Riset Farmasi (JRF)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrf.v4i2.5442

Abstract

Abstrak. Tablet hisap adalah tablet padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat. Biasanya tablet hisap ini memiliki rasa dan aroma yang manis sehingga dapat larut perlahan dalam mulut. Tablet hisap digunakan di banyak tempat karena beberapa keuntungannya. Rasanya enak sehingga disukai oleh pasien, bisa meningkatkan waktu obat tetap di dalam mulut, mengurangi iritasi perut, dan mudah digunakan. Tujuan: pembuatan review jurnal ini bertujuan membandingkan bahan pengisi dalam pembuatan tablet hisap dengan cara mengumpulkan artikel-artikel untuk melihat bahan pengisi yang digunakan dalam beberapa artikel. Bahan pengisi dalam tablet berfungsi untuk menyesuaikan ukuran dan berat tablet, memudahkan proses pembuatan tablet, serta meningkatkan kualitas tablet secara keseluruhan. Fungsi utama bahan pengisi adalah untuk memberikan volume pada tablet, sehingga proses pembuatan tablet hisap menjadi lebih mudah. Selain itu, bahan pengisi juga berperan dalam menentukan sifat fisik tablet seperti kekerasan, kerapuhan, waktu disolusi, dan rasa dari tablet. Metode yang dilakukan untuk membandingkan bahan pengisi yang digunakan adalah dengan mengumpulkan sumber literatur untuk dilakukan pengkajian.  Hasil penelitian mengatakan bahan pengisi seperti laktosa, sukrosa, Avicel Ph 101 dan Avicel 102, dan Amilum Manihot sering digunakan bersamaan dengan Manitol karena memiliki rasa yang manis dan dingin di mulut. Juga bertujuan untuk memastikan hasil mutu tablet yang baik. Abstract. Lozenges are solid dosage forms containing one or more medicinal agents. They are typically sweet-tasting and flavored, designed to dissolve slowly in the mouth. Lozenges are widely used due to several advantages. They are palatable to patients, can prolong drug contact time in the oral cavity, reduce stomach irritation, and are easy to administer. Objective: The purpose of this literature review is to compare the excipients used in the manufacture of lozenges by collecting articles to identify the excipients used in various formulations. Excipients in tablets serve to adjust the size and weight of the tablet, facilitate the tablet-making process, and improve the overall quality of the tablet. The primary function of excipients is to provide bulk to the tablet, making the lozenge manufacturing process easier. Additionally, excipients play a role in determining the physical properties of the tablet such as hardness, friability, dissolution time, and taste. The method used to compare the excipients was by collecting and reviewing relevant literature. The results of the literature review indicated that excipients such as lactose, sucrose, Avicel PH 101 and Avicel 102, and manioc starch are often used in combination with mannitol due to their sweet taste and cooling sensation in the mouth. This combination aims to ensure the production of high-quality lozenges.
REVIEW ARTIKEL: PERBANDINGAN METODE EKSTRAKSI PANAS DAN EKSTRAKSI DINGIN Nor Tiara Sari; Aulia Azkia; Della Prastyka; Jenni Getbriela Tempati; Lidya Syahjiah; Mahabatul Hasanah; Nadila, Nadila; Rina Suspa Nita
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 3: Agustus 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk mengisolasi metabolit sekunder dari bahan alam, biasanya digunakan ekstraksi. Proses ini bekerja dengan memisahkan senyawa kimia dari campurannya menggunakan larutan penyari atau pelarut yang sesuai. Tujuan utama ekstraksi adalah untuk menarik komponen kimia atau metabolit sekunder yang terdapat dalam sampel. Beberapa faktor krusial yang memengaruhi keberhasilan proses ekstraksi meliputi metode ekstraksi yang dipilih, jenis pelarut yang digunakan, ukuran partikel bahan yang diekstraksi, dan lama waktu ekstraksi berlangsung. Intinya, prinsip dasar ekstraksi adalah memisahkan komponen yang diinginkan dari bahan awal menggunakan pelarut spesifik yang memiliki kemampuan untuk melarutkan senyawa target tersebut. Ada dua kategori utama metode ekstraksi, yaitu ekstraksi dingin dan ekstraksi panas. Metode ekstraksi dingin mencakup perkolasi dan maserasi, sedangkan metode ekstraksi panas meliputi soxhletasi, digesti, refluks, dekokta, dan infusa.