Penelitian ini menyelidiki faktor-faktor yang memengaruhi minat siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi. Dengan menggunakan pendekatan metode campuran, termasuk survei kuantitatif dan wawancara kualitatif, penelitian ini mengeksplorasi berbagai faktor pribadi, sosial ekonomi, kelembagaan, dan budaya yang membentuk aspirasi pendidikan siswa. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa motivasi intrinsik, seperti keinginan untuk pertumbuhan pribadi dan keingintahuan intelektual, serta motivasi ekstrinsik yang terkait dengan kemajuan karier dan keuntungan finansial, secara signifikan mendorong minat siswa terhadap pendidikan tinggi. Faktor sosial ekonomi, termasuk pendapatan keluarga dan pendidikan orang tua, juga memainkan peran penting, dengan siswa berpenghasilan tinggi dan mereka yang berasal dari keluarga yang lebih terdidik menunjukkan minat dan akses yang lebih besar terhadap kesempatan pendidikan tinggi. Faktor kelembagaan, seperti persepsi kualitas pendidikan dan akses ke layanan dukungan, selanjutnya memengaruhi keputusan siswa, yang menyoroti pentingnya bimbingan akademis dan konseling karier yang kuat. Pengaruh budaya dan sosial, termasuk harapan masyarakat dan norma keluarga, memengaruhi sikap siswa terhadap pendidikan tinggi, yang menekankan perlunya pendekatan dukungan yang peka terhadap budaya. Studi ini juga mengidentifikasi tren yang muncul, seperti meningkatnya minat terhadap pendidikan daring dan tantangan terkait kesadaran akan bantuan keuangan. Penelitian ini menawarkan implikasi yang berharga bagi kebijakan pendidikan, program dukungan, dan layanan konseling siswa, serta menyoroti area untuk penelitian di masa mendatang guna mengatasi lanskap pendidikan yang terus berkembang dan mendukung beragam kebutuhan siswa.