Glycine max (L.) Merr atau yang lebih dikenal dengan nama Lebui oleh masyarakat pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat adalah salah satu tanaman khas yang mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Lebui lebih dikenal sebagai salah satu jenis masakan tradisional Lombok yang biasa disajikan sebagai lauk pauk sehari-hari oleh masyarakat pulau Lombok. Lebui banyak mengandung protein, antioksidan dan serat kasar yang sangat baik bagi kesehatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan gizi lebui, khususnya kandungan serat kasar yang terkandung dalam lebui kering. Kandungan utama gizi lebui diketahui dengan menggunakan uji proksimat. Berdasarkan hasil uji proksimat, diketahui bahwa Lebui mengandung serat kasar sebesar 15,7 gram dalam 100 gram kedelai kering. Glycine max (L.) Merr or better known by the name Lebui by Lombok island community, West Nusa Tenggara is one of the typical plants that are easy to find in everyday life. Lebui is better known as one of the traditional types of Lombok cuisine that is usually served as a daily side dish by Lombok island community. Lebui contains a lot of protein, antioxidant and crude fiber that is very good for health. This study was conducted to determine the nutrient content of lebui, especially the content of crude fiber contained in lebui dry. The main content of more nutrients is known by using proximate test. Based on the proximate test results, it is known that Lebui contains crude fiber of 15.7 grams in 100 grams of dried soybeans.