Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MENJAGA AKAR TRADISI: MAKAN BAIDANG DALAM ACARA BADUA DI RANTAU SINGINGI, KABUPATEN KUANTAN SINGINGI, RIAU Ariani, Fadhilah
Handep: Jurnal Sejarah dan Budaya Volume 8, No. 1, Desember 2024
Publisher : Balai Pelestarian Nilai Budaya Kalimantan Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33652/handep.v8i1.639

Abstract

This research explains the origins of the tradition of eating baidang in Rantau Singingi and details the procedures involved in the practice. It also offers an interpretation of the eating baidang tradition, discussing its importance in adapting to changing times, ensuring that the roots of this tradition remain intact and do not diminish over time. Using ethnographic methods, the study adopts a holistic and integrated approach, providing in depth descriptions and qualitative analysis to capture the community’s perspective that upholds this tradition. The findings indicate that eating baidang is a long-standing tradition continually practised by the Singingi community during badua (celebration) events. Serving food in this context is a way to extend hospitality to guests, underscoring the importance of respecting customs and empowering customary apparatus. The tradition of eating baidang follows specific rules regarding the order of serving the food, which trains discipline and reminds oneself of the stages that must be taken to achieve something. As time has changed, the practice of eating baidang has evolved; many now combine it with buffet-style dishes due to the extensive tableware required for a traditional eating baidang. While some may perceive it as outdated and troublesome, the tradition carries a deep meaning. It embodies critical social values such as gotong-royong (mutual cooperation), the value of politeness, and the strengthening of friendship while also providing a space for exchanging ideas.
Historiografi Islam Modern: Telaah Sirah Nabawiyah Karya Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthi Ariani, Fadhilah; Hak, Nurul
Thaqafiyyat : Jurnal Bahasa, Peradaban dan Informasi Islam Vol 23, No. 2 (2024): Thaqāfiyyāt
Publisher : Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/thaq.2024.%x

Abstract

Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthi memberikan angin segar dalam historiografi Islam modern. Historiografi yang dilakukan oleh al-Buthi berbeda dengan yang dilakukan oleh al-Jabarti yang dianggap sebagai peletak dasar-dasar historiografi Islam modern. Meskipun tidak bisa dianggap sebagai sejarawan profesional, historiografi al-Buthi banyak digunakan oleh masyarakat kontemporer. Artikel ini memfokuskan pada menganalisis lebih lanjut mengenai karakteristik tema dan isi kandungan kitab Fiqhus Sirah, metode historiografi dalam kitab Fiqhus Sirah serta relevansi kitab Fiqhus Sirah dengan historiografi modern. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan (library research) dengan mengumpulkan sumber-sumber rujukan terkait topik bahasan, kemudian dilakukan analisis konten dengan memproses teks secara sistematis dengan tujuan memahami dan mengungkap karakteristik dari karya yang dikaji. Hasil kajian menunjukkan bahwa Al-Buthi menganggap bahwa kehidupan nabi itu merupakan kehidupan yang ideal, sehingga sirah nabi hendaknya digunakan untuk memahami Islam. Al-Buthi menulis kitab ini dengan metode tematik, yakni bagaimana tema itu dikaitkan dengan peristiwa sejarah dan memberikan pemaknaan terhadap tema tersebut atau disebut dengan ibrah. Sosok ideal Rasulullah juga tidak hanya untuk ibrah namun juga dikaitkan dengan aspek-aspek keagamaan lain, al-Buthi berusaha mengintegrasikan antara hukum Islam (fiqih), aqidah, dan sebagainya dengan sejarah kehidupan Rasulullah (sirah), ia menunjukkan bagaimana pengetahuan terkait pelajaran, prinsip, serta hukum-hukum bisa diambil dari peristiwa dalam sirah nabi.