This Author published in this journals
All Journal Agrita
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA SAYURAN BABY BUNCIS (Phaseolus Vulgaris L) TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (STUDI KASUS PASAR INDUK CIANJUR) Nurmala, Nisa Nurmala; Basuni, Ruli Basuni; Jatmika, Rahmat Taufiq Dwi
JURNAL AGRITA Vol 6, No 2 (2024): December
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agri.v6i2.4715

Abstract

Buncis merupakan salah satu komoditas hortikultura yang menempati posisi penting sebagai produk pertanian yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Produksi buncis di Kabupaten Cianjur mencapai 252,019 kuintal. Penelitian bertujuan untuk: 1. Untuk mengetahui besaran tingkat kepentingan sayuran baby buncis terhadap kepuasan konsumen di Pasar Induk Cianjur, 2. Untuk mengetahui besaran tingkat kinerja sayuran baby buncis terhadap kepuasan konsumen di Pasar Induk Cianjur, 3. Untuk mengetahui besaran kepuasan konsumen di Pasar Induk Cianjur menggunakan pendekatan CSI. Variabel bebas pada penelitian ini terdiri dari tingkat kepentingan dan kinerja dengan variabel terikatnya yaitu kepuasan konsumen. Data yang didapatkan bahwa 60 responden pada penelitian ini didominan berjenis kelamin perempuan dengan rentang usia 51- ?60 Tahun. Teknik sampling yang digunakan adalah non probability sampling dengan teknik accidental sampling. Metode analisis yang digunakan adalah Importance Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepentingan memiliki nilai sebesar 82,61 dengan nilai rata-rata sebesar 4,35 dan tingkat kinerja memiliki nilai sebesar 78,75 dengan nilai rata-rata sebesar 4,14. Adapun indeks kepuasan konsumen sayuran baby buncis masuk kedalam kategori sangat memuaskan dengan persentase 82,97%. Namun, Pasar Induk Cianjur harus melakukan perbaikkan pada kuadaran I yaitu (perioritas utama) dan kuadaran III yaitu (perioritas rendah) karena, kuadaran tersebut dianggap kurang memuaskan oleh konsumen.