This Author published in this journals
All Journal Akta Kimia Indonesia
Iqbal, Rendy Muhamad
Universitas Palangka Raya Universiti Teknologi Malaysia Advanced Membrane Technology Research Center (AMTEC), Universiti Teknologi Malaysia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemanfaatan Selulosa dari Limbah Popok Bayi Termodifikasi Asam Stearat sebagai Absorben Hidrofobik untuk Pemisahan Minyak dan Air Pramudita, Dimas; Yuneta, Yuneta; Wulandari, Oktavia Rahmi; Amalia, Tasya; Iqbal, Rendy Muhamad; Hidayat, Nurul; Damsyik, Akhmad; Putra, Riandy
Akta Kimia Indonesia Vol 9, No 2 (2024)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25493736.v9i2.22157

Abstract

Peningkatan penggunaan popok bayi setiap tahun menyebabkan masalah limbah popok bayi yang tidak dapat terdegradasi secara alami. Limbah ini memiliki potensi untuk dimanfaatkan kembali menjadi material bernilai, seperti selulosa dalam Superabsorbent Polymer (SAP) yang dapat diubah menjadi material hidrofobik untuk mengatasi tumpahan minyak di perairan. Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi permukaan selulosa dari limbah popok bayi menggunakan asam stearat sebagai absorben hidrofobik, melalui tiga tahapan: preparasi, pemisahan selulosa, dan modifikasi dengan asam stearat dengan variasi 5, 6, dan 7 gram asam stearat (V1, V2, V3). Pemisahan selulosa dengan asam nitrat dan asam asetat menghasilkan rendemen sebesar 87%. Water Contact Angle (WCA) dari absorben termodifikasi asam stearat menunjukkan nilai 108,552°, 124,327°, dan 127,980° berturut-turut untuk V1, V2, dan V3, yang berarti material ini terkonfirmasi memiliki sifat hidrofobik. Absorben hidrofobik termodifikasi menunjukkan kapasitas penyerapan 3,129 g/g, 0,523 g/g, 0,329 g/g, dan 0,296 g/g untuk selulosa, V1, V2, dan V3, dengan efisiensi pemisahan masing-masing 0,43%, 0,38%, dan 0,37%, lebih rendah dibandingkan selulosa yang mencapai 1,63%. Namun, konsentrasi minyak yang terserap pada parameter uji oli mesin adalah 59,34%, 60,13%, dan 96,84%, jauh lebih tinggi dibandingkan selulosa yang hanya 7,39%. Variasi yang paling unggul berdasarkan nilai WCA dan konsentrasi minyak yang terserap adalah V3