Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit dengan prevalensi mencapai 8,3% dari populasi dunia pada tahun 2014 dan meningkat hingga 387 juta kasus berdasarkan data International Diabetes Federation. Prevalensi diabetes melitus, sekitar 4.8% dan lebih dari 58.8% kasus diabetes melitus tidak terdiagnosis, pada masyarakat di Indonesia penyandang diabetes melitus di tahun 2030. Prevalensi diabetes melitus menjadi persoalan kesehatan yang serius, karena mengalami peningkatan jumlah penderita di setiap tahunnya.  Biaya pengobatan yang tinggi mendorong pencarian alternatif, seperti andaliman yang dianggap memiliki aktivitas antidiabetes dan antioksidan. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui pengaruh efektivitas ekstrak andaliman dalam menurunkan kadar gula darah, mengatasi resistensi insulin yang diukur melalui Hs-CRP, dan melindungi sel β pankreas dari kerusakan pada tikus putih yang diinduksi Streptozotocin (STZ). Penelitian ini menggunakan posttest only controlled group design, dengan Kelompok 1 normal (tanpa diberikan perlakuan), Kelompok 2 kontrol negatif (STZ 65mg/kgBB), Kelompok 3 kontrol positif (STZ 65mg/kgBB + Metformin), Kelompok 4 Perlakuan 1 (STZ 65mg/kgBB + Nanopartikel 25mg/kgBB), Kelompok 5 Perlakuan 2 (STZ 65mg/kgBB + Nanopartikel 50mg/kgBB ), Kelompok 6 Perlakuan 3 (STZ 65mg/kgBB + Nanopartikel 75mg/kgBB). Hasil penelitian berdasarkan analisa ANNOVA dengan dosis andaliman 75mg/kgBB pada kelompok 6 didapati perbedaan bermakna signifikan secara statistik p=0,005 (p0,05)