Articles
VARIABILITAS SPASIAL SUHU PERMUKAAN LAUT PULAU BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PADA EMPAT MUSIM BERBEDA
Zulfikar, Zulfikar;
Jaya, Yales Veva;
Pratomo, Arief;
Putra, Risandi Dwirama;
Suhana, Mario Putra
Dinamika Maritim Vol 6 No 2 (2018): Dinamika Maritim, Vol. 6 No. 2, February 2018
Publisher : Coastal and Marine Resources Research Center, Raja Ali Haji Maritime University, Tanjungpinang, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (805.76 KB)
Informasi suhu permukaan laut (SPL) dalam bidang perikanan memiliki peran yang sangat penting. Data SPL ECMWF sangat baik untuk melihat perubahan SPL secara berkala. Selain berpengaruh terhadap aktivitas metabolisme dan perkembangan suatu organisme suhu permukaan laut (SPL) merupakan faktor penting yang mempengaruhi dinamika iklim global. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan memetakan sebaran suhu permukaan laut di perairan Pulau Bintan. Metode penelitian ini menggunakan analisis suhu permukaan laut secara temporal berdasarkan fluktuasi SPL bulanan dan musiman dalam bentuk grafik deret waktu, dan analisis spasial berdasarkan visualisasi peta sebaran rata-rata SPL musiman. Hasil penelitian menunjukan bahwa variasi temporal SPL tahun 2015-2016 di perairan Pulau Bintan cenderung mengalami peningkatan. Variabilitas nilai SPL di perairan Pulau Bintan dipengaruhi oleh musim, SPL pada musim timur dan musim peralihan barat-timur cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan SPL pada musim barat dan musim peralihan timur-barat. Sebaran spasial SPL di perairan dekat pesisir cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan SPL di perairan jauh pesisir atau lepas pantai. Secara spasial, perairan dekat pesisir memiliki suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan perairan lepas pantai. Suhu permukaan laut di perairan Pulau Bintan juga cenderung mengalami fluktuasi berdasarkan musim. Pada musim peralihan barat-timur dan musim peralihan timur rata-rata suhu permukaan laut cenderung lebih tinggi dan sebaliknya pada musim barat dan musim peralihan timur-Barat rata-rata suhu permukaan laut cenderung mengalami penurunan.
PEMODELAN POLA ARUS DI KAWASAN PESISIR PANTAI KAWAL KABUPATEN BINTAN
Sarmada, Iqbal Faiz;
Jaya, Yales Veva;
Putra, Risandi Dwirama;
Suhana, Mario Putra
Dinamika Maritim Vol 7 No 1 (2018): Dinamika Maritim, Vol. 7 No. 1, August 2018
Publisher : Coastal and Marine Resources Research Center, Raja Ali Haji Maritime University, Tanjungpinang, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1575.688 KB)
Penelitian mengenai pemodelan pola arus telah dilakukan di kawasan perairan pantai Kawal Kabupaten Bintan. Pantai Kawal merupakan kawasan wisata, pemukiman dan tempat berlabuhnya kapal nelayan. Kondisi tersebut akan berdampak kepada keberlangsungan kegiatan dan kondisi pesisir pantai seperti abrasi, sedimentasi serta perubahan garis pantai. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pola pergerakan arus yang dibangkitkan oleh pasang surut, angin dan menganalisis fenomena arus yang terjadi pada kawasan pesisir pantai Kawal. Pemodelan arus ini dilakukan selama 5 hari dengan menggunakan software MIKE 21 dengan memasukan Parameter angin, pasang surut sebagai gaya pembangkit pemodelan arus. Hasil Penelitian didapatkan arus di kawasan pesisir pantai Kawal tergolong arus Pasang surut. Pergerakan arus pada saat pasang cenderung menuju ke arah Selatan - Barat Daya, sedangkan pada saat surut pola pergerakan arus mengarah ke bagian Utara. Kondisi arus pada saat menuju pasang tertinggi berkisar antara 0.6 - 1.80 m/s dan relatif sama dengan kondisi arus saat menuju surut terendah dengan nilai kecepatan antara 0.4 - 1.80 m/s.
PEMETAAN BATHIMETRI MENGGUNAKAN SINGLEBEAM ECHOSOUNDER DI PERAIRAN PULAU SALI KABUPATEN HALMAHERA SELATAN
Gusman, Putri Zakia;
Jaya, Yales Veva;
Febrianto, Try
Dinamika Maritim Vol 7 No 1 (2018): Dinamika Maritim, Vol. 7 No. 1, August 2018
Publisher : Coastal and Marine Resources Research Center, Raja Ali Haji Maritime University, Tanjungpinang, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (501.377 KB)
Bathimetri adalah pengukuran kedalaman laut. Perairan Pulau Sali merupakan salah satu pulau destinasi untuk berwisata yang berarti di perairan tersebut banyak kapal-kapal ataupun speedboat yang melintas untuk mengantar para wisatawan. Tujuan penelitian ini untuk memetakan bathimetri perairan Pulau Sali berdasarkan hasil pengukuran singlebeam echosounder dalam bentuk peta 2D dan 3D. Pemetaan bathimetri dilakukan di perairan Pulau Sali Kabupaten Halmahera Selatan pada tanggal 7-25 Maret 2017. Data bathimetri didapatkan dari hasil pengukuran Singlebeam Echosounder MK III yang dikoreksi terhadap nilai pasang surut. Pasang surut dianalisis menggunakan metode Admiralty. Data diproses menggunakan software MapInfo Professional 10, Surfer 11. Berdasarkan penelitian ini, kedalaman perairan Pulau Sali berkisar antara 20-260 m yang memiliki bentuk dasar laut yang beragam yaitu landai dan curam dengan tipe pasang surut campuran condong ke harian ganda.
POLA PERUBAHAN GARIS PANTAI DI PULAU DOMPAK PERIODE 2005-2015
Hidayah, Ricky Try Noer;
Putra, Risandi Dwirama;
Jaya, Yales Veva;
Suhana, Mario Putra
Dinamika Maritim Vol 7 No 1 (2018): Dinamika Maritim, Vol. 7 No. 1, August 2018
Publisher : Coastal and Marine Resources Research Center, Raja Ali Haji Maritime University, Tanjungpinang, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (725.584 KB)
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan dan panjang garis pantai di pulau Dompak Kota Tanjungpinang. Penelitian ini dilakukan dengan metode pengolahan citra dari 2 data citra Landsat 7 dan 8 bertipe level 1. Metode yang digunakan yaitu dengan melakukan koreksi radiometrik, koreksi atmosferik, koreksi pasang surut sehingga diperoleh data perubahan garis pantai. Selanjutnya analisis perubahan garis pantai pada tahun 2005-2015 dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Digital Shoreline Analysis System (DSAS). Dari penelitian ini didapatkan bahwa pantai Pulau Dompak mengalami perubahan garis pantai baik sedimentasi maupun abrasi. Pada tahun 2005-2015 rata-rata perubahan garis pantai Pulau Dompak per tahun adalah abrasi dengan nilai 0.30 m. Dengan demikian pola perubahan garis pantai di Pulau Dompak adalah abrasi.
GLOBAL WARMING DAN PENGARUHNYA TERHADAP KARAKTERISTIK GELOMBANG LAUT DI PANTAI TIMUR PULAU BINTAN YANG DITINJAU DARI PERSPEKTIF KLIMATOLOGI
Illona, Dea Jessi;
Jaya, Yales Veva;
Koenawan, Chandra Joei;
Suhana, Mario Putra
Dinamika Maritim Vol 7 No 1 (2018): Dinamika Maritim, Vol. 7 No. 1, August 2018
Publisher : Coastal and Marine Resources Research Center, Raja Ali Haji Maritime University, Tanjungpinang, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1232.635 KB)
Pengaruh global warming berdampak terhadap kondisi oseanografi fisika di laut seperti naiknya suhu permukaan laut (SPL). Selain itu peningkatan suhu juga berpengaruh terhadap perubahan iklim yang akan meningkatkan kecepatan angin global sehingga akan berimplikasi terhadap perubahan ketinggian gelombang laut di masa yang akan datang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik gelombang pada saat sebelum dan selama global warming di pantai timur Pulau Bintan. Tahap peramalan gelombang dimulai dengan melakukan pengolahan data angin yang diunduh dari European Centre for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF) kemudian data diekstrak melalui Ocean Data View (ODV) dan dianalisis menggunakan Wind Rose. Arah dan kecepatan angin digunakan untuk penentuan fetch efektif dalam peramalan gelombang yang menggunakan metode Sverdrup Munk Bretschneider (SMB). Selanjutnya menganalisis fluktuasi SPL dan mengkomparasi dengan karakter gelombang. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya perbedaan karakter gelombang laut dalam skala kecil antara tahun 1985-1989 sebagai tahun yang diasumsikan belum meningkatnya suhu secara signifikan dan 2001-2005 mulainya peningkatan suhu secara intensif. Pola karakter gelombang di pantai timur Pulau Bintan dipengaruhi oleh arah datangnya angin musiman yang bergerak secara periodik dengan persentase dua puncak tertinggi pada Musim Utara dan Musim Selatan serta persentase terendah pada Musim Peralihan.
KAJIAN SUHU PERMUKAAN LAUT BERDASARKAN DATA CITRA SATELIT NOAA-AVHRR DAN DATA ARGO FLOAT DI PERAIRAN SELATAN JAWA
Akhbar, Ade Imam;
Jaya, Yales Veva;
Febrianto, Try
Dinamika Maritim Vol 7 No 1 (2018): Dinamika Maritim, Vol. 7 No. 1, August 2018
Publisher : Coastal and Marine Resources Research Center, Raja Ali Haji Maritime University, Tanjungpinang, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (579.838 KB)
Sea surface temperature is one of the important oceanographic parameters, sea surface temperature in the southern sea of Java, including one of the sea that get the influence of the monsoon system which causes sea surface temperatures in the southern sea of Java are always changing. The aim this study was to determined sea surface temperature in southern sea of Java based on NOAA-AVHRR image data analysis and Argo Float analysis, the difference in sea surface temperature from NOAA-AVHRR image data with Argo Float. This research was conducted with image processing method from 7 NOAA-AVHRR image data of type level 1B, processed sea surface temperature algorithm by McMillin & Crosby. Argo Float is processed with Ocean Data Software View Version 4.7.3. to get temperature profile and the top layer temperature is assumed be sea surface temperature from Argo Float. The results of this study indicate the value of sea surface temperature from NOAA-AVHRR image is lower than Argo Float data with a difference of 1.01 ° C to 1.41 ° C at 7 observation data.
ANALISIS DIGITAL CITRA LANDSAT UNTUK DETEKSI PERUBAHAN GARIS PANTAI TRIKORA KABUPATEN BINTAN
Ichsan, Rafiqul M;
Jaya, Yales Veva;
Putra, Risandi Dwirama;
Suhana, Mario Putra
Dinamika Maritim Vol 7 No 1 (2018): Dinamika Maritim, Vol. 7 No. 1, August 2018
Publisher : Coastal and Marine Resources Research Center, Raja Ali Haji Maritime University, Tanjungpinang, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (663.695 KB)
Pantai Trikora merupakan wilayah pesisir dengan potensial yang beragam terletak di Kabupaten Bintan. Penginderaan jauh adalah teknik pendeteksian suatu objek dengan tingkat efisiensi yang tinggi. Informasi perubahan garis pantai diperlukan untuk kajian pengelolaan wilayah. Pada penelitian ini melakukan deteksi perubahan garis pantai menggunakan citra satelit Landsat dengan pengabungan metode Single Band 5 Threshold dan Band Ratio perubahan garis pantai dihitung dengan Digital Shorline Analysis System. Hasil akhir perhitungan perubahan akresi garis pantai Trikora paling dominan di sebabkan oleh pengaruh kegiatan manusia (antropogenik) seperti pembangunan infrastruktur dan perubahan fungsi lahan hal ini terjadi paling jelas terlihat di periode tahun 1995-2005. Untuk fenomena abrasi pantai Trikora diakibatkan oleh faktor alami seperti gelombang, perubahan pola arus, variasi pasang surut dan perubahan iklim, hal ini terjadi pada periode tahun 1990-1995.
PEMETAAN ZONA POTENSIAL PENANGKAPAN IKAN BERDASARKAN CITRA SATELIT AQUA/TERRA MODIS DI PERAIRAN SELATAN PULAU JAWA
Munthe, Masri Ginting;
Jaya, Yales Veva;
Putra, Risandi Dwirama
Dinamika Maritim Vol 7 No 1 (2018): Dinamika Maritim, Vol. 7 No. 1, August 2018
Publisher : Coastal and Marine Resources Research Center, Raja Ali Haji Maritime University, Tanjungpinang, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (519.867 KB)
Remote sensing is technique to observe oceanographic parameters such as sea surface temperature and chlorophyll-a concentration without contact with objects. Remote sensing techniques have excellence ability in analyzing large area and resolve to take retrieval data is more efficient. Remote sensing can combined with geographical information system to determine the potential fishing zone (ZPPI). The southern sea of Java Island is potential fishing areas in Indonesia. The purpose of this study to determine potential fishing zone by observe condition the seas which habitat species using the parameters of sea surface temperature (SPL) and chlorophyll-a concentration (CHL) parameters. Sea surface temperature and chlorophyll-a concentration are important parameters for identify potential fishing zones. The method used in study analysis of sea surface temperature and chlorophyll-a concentration using AQUA/TERRA MODIS satellite imagery data processed on ENVI, ErMapper, and ArcGIS software. The sea of South Java are 166 potential fishing zones. spread evenly from Banten to East Java it can be conclude that the southern sea of Java Island are still in good condition and deserve to be potential fishing zone.