Proses pengeringan memegang peranan penting dalam pengolahan dan pengawetan suatu bahan. Seiring dengan berkembangnya pemikiran manusia, maka bermunculan berbagai cara pengeringan buatan yang membutuhkan energi panas untuk mengeringkan hasil pertanian. Energi tersebut digunakan untuk memanaskan bahan serta menguapkan air pada bahan, energi panas yang dibutuhkan tergantung dari kapasitas bahan yang dikeringkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa banyak energi panas yang dibutuhkan untuk mengeringkan jagung dan berapa efisiensi dari metode langsung dan tidak langsung pada pengeringan jagung tipe vertical dryer . Metode yang digunakan adalah observasi yang dilakuakan di PT. Santosa Utama Lestari Unit Sidomulyo. Hasil dari perhitungan menunjukan jumlah energi yang dibutuhkan untuk mengeringkan jagung seberat 58308 k???? dari kadar air 32,63 % menjadi 14 % adalah sebanyak 44943219480 J. Total laju perpindahan panas dari udara ke jagung untuk proses pengeringan pada metode langsung adalah sebesar 1294512,25 J⁄s. laju perpindahan panas dari udara ke jagung untuk proses pengeringan pada metode tidak langsung adalah sebesar 304035,5 J⁄s. Laju perpindahan panas pada alat penukar kalor adalah sebesar 755539,9 J⁄s. Waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan jagung dari kadar air 32,63 % ke 14 % adalah 8,1jam. Pada metode langsung memiliki efisiensi sebesar 90,56 %. Jadi pada proses tersebut mengalami kehilangan energi sebesar 9,44 % atau sekitar 134923 J⁄s. Pada metode tidak langsung memiliki efisiensi sebesar 28 %. Jadi pada proses tersebut mengalami kehilangan energi sebesar 72 % atau sekitar 782629 J⁄s.