Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

ANALISA TEMPERATUR PADA HEATER NOZZLE DENGAN VARIASI NOZZLE TERHADAP HASIL PRODUK PRINTER 3D MENGGUNAKAN FILAMENT PLA Kunarto Kunarto; Achmad Agung Pratama
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 9, No 1 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rapid Prototyping adalah sebuah teknologi yang terkait dengan benda-benda CAD. Metode ini dapat menghasilkan objek dengan cara menumpuk bahan secara lapis demi lapis. Pencetakan 3D bisa memberi penghematan besar pada biaya perakitan karena bisa mencetak produk yang sudah dirakit. Secara istilah 3D printing ialah proses pembuatan benda padat tiga dimensi dari sebuah desain secara digital menjadi bentuk 3D yang tidak hanya dapat dilihat tapi juga dapat dipegang dan memiliki volume.Pada proses penelitian ini menggunakan bahan filamen Polylactic Acid (PLA), kemudian dicetak . setelah semua spesimen pengujian selesai dicetak, semua spesimen di ukur dimensinya untuk mengetahui apakah dimensi stelah dicetak dan sebelum dicetak sesuai dengan design. Untuk pencetakan spesimen uji kekerasan dicetak dengan menggunakan tiga (3) variasi suhu yaitu 200 , 210  dan 220  dan tiga (3) variasi ukuran nozzle yaitu 0.3mm, 0.4 mm, dan 0.5 mm.Dari penelitian yang sudah di lakukan dimensi hasil cetakan dan design tidak sesuai, hal ini dikarenakan terjadinya defleksi pada saat proses pencetakan. Untuk hasil uji kekerasan suhu terbaik yang memiliki nilai uji kekerasan paling tinggi adalah suhu 220 . Untuk uji kekerasan dari variasi suhu dan varasi nozzle hasil yang didapat berbeda-beda, karena data yag berbeda-beda ini tidak tergantung pada suhu dan pada nozzle saja tetapi juga tergantung dari kepadatan spesimen saat dicetak.
SERAT PELEPAH PISANG DAN ECENG GONDOK SEBAGAI PENGUAT KOMPOSIT DENGAN VARIASI ARAH SERAT TERHADAP UJI TARIK DAN BENDING Kunarto Kunarto; Endi Ernawan
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 5, No 2 (2018): april
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.206 KB)

Abstract

Perkembangan ilmu material pada hakikatnya terus berkembang seiring dengan memanfaatkan pengolahan bahan dan teknologi. Salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam mendapatkan material baru adalah pemanfaatan bahan yang berasal dari tumbuhan atau organik. Salah satu material yang dapat terbuat dari bahan organik adalah komposit. Pohon pisang dan eceng gondok tumbuh dan tersebar hampir di seluruh provinsi di Indonesia namun pemanfaatan sangat kecil bahkan banyak yang tidak dimanfaatkan sama sekali. Sedangkan serat pelepah pisang dan eceng gondok memiliki potensi untuk dimanfaatkan menjadi bahan penguat komposit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara arah susunan serat terhadap kekuatan tarik dan lengkung (bending). Dalam penelitian ini serat pelepah pisang dan eceng gondok dilakukan perlakuan alkali 5% selama waktu 2 jam. Sedangkan resin yang digunakan adalah epoxy, dengan volume serat pelepah pisang 19%, serat eceng gondok 19%, dan resin 62% dengan variasi arah serat vertikal, horizontal dan silang. Pengujian komposit ini, menggunakan pengujian tarik dan bending. Dari hasil pengujian tarik tersebut diperoleh nilai kekuatan tarik maksimal terendah pada spesimen serat horizontal yaitu 159,0 N dan nilai kekuatan tarik maksimal tertinggi pada spesimen serat silang yaitu 941,9 N. Sedangkan nilai kekuatan bending maksimal terendah pada spesimen serat horizontal yaitu 52,6 N dan nilai kekuatan bending maksimal tertinggi pada spesimen serat silang yaitu 406,2 N. Hasil pengujian tarik dan bending tersebut menunjukkan bahwan penyusunan arah serat silang perupakan penyusunan yang paling optimal untuk mendapatkan kekuatan tarik dan kekuatan lengkung (bending)
Analisis Sifat Mekanis Pada Logam Dengan Metode Pelapisan Vernikel-Chrome Yang Dipengaruhi Waktu Pelapisan . NAJAMUDIN; Zein Muhamad; . Kunarto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 7, No 1 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1410.351 KB)

Abstract

Elektroplating merupakan suatu proses pengendapan zat ( ion-ion logam) pada suatu logam dasar ( katoda ) melalui proses elektrolisa. Proses tersebut dilakukan setelah benda kerja mencapai bentuk akhir atau setelah proses pengerjaan mesin serta penghalusan terhadap permukaan benda kerja yang dilakukan.Material baja yang dilapisi vernikel-chrome dengan waktu pelapisan 90 menit dengan arus 3 ampere memiliki nilai ketebalan lapisan yang sangat optimal yaitu dengan nilai ketebalan sebesar 0,926 , sedangkan waktu pelapisan 30 menit dengan arus yang sama memiliki nilai ketebalan lapisan yang sangat rendah yaitu dengan nilai ketebalan sebesar 0,747 .Waktu pelapisan sangat mempengaruhi harga kekerasan brinell (HB) seperti pada proses waktu pelapisan 90 menit dengan arus 3 ampere memiliki harga kekerasan terendah yaitu dengan harga kekerasan sebesar 128,7 kgf, namun pada material baja yang tidak dilakukan pelapisan memiliki harga kekerasan yang optimal yaitu dengan harga sebesar 138,6 kgf.Didalam material baja ini tidak hanya terdapat unsur kandungan baja dan karbon saja tetapi banyak unsur tambahan lainnya seperti almunium (Al), nikel (Ni), silikon (Si), mangan (Mn), khrom (Cr), dan lain-lain.
PERENCANAAN RODA JALAN TROLY DAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK GANTRY CRANE Kunarto Kunarto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 6, No 2 (2019): April
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (865.092 KB)

Abstract

Pada zaman sekarang ini teknologi semakin canggih dan banyak sekali diciptakan alat-alat dan mesin moderen diantaranya adalah Gantry crane adalah jenis pesawat angkat yang digunakan untuk memindahkan barang dalam jumlah tertentu dengan mengubah daya putaran motor listrik menjadi gaya lincir dari pengait, melalui system transmisi gaya agar diperoleh putaran yang diinginkan. Mekanisme pengangkat utama meliputi : kait, drum, pully dan tali baja. Untuk mekanisme penggerak berupa roda jalan yang digerakan dengan motor penggerak melalui system transmisi roda gigi dan didesign sedemikian sehingga untuk menggerakan trolly dan end carriage. Sedangkan system pengangkat menggunakan motor listrik untuk menggulung tali kawat baja yang ujungnya di jepit pada drum dan kait yang di design sedemikian sehingga pada mekanisme ini dipasang pully agar lebih mudah untuk menaik turunkan muatan dan spert part.
Serat Tebu (Bagasse) Sebagai Bahan Pengisi Pada Komposit Dengan Matriks Resin Poliester . Kunarto; Indra Sumargianto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 2, No 1 (2016): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.859 KB)

Abstract

Penggunaan material komposit dengan  filler serat alam mulai banyak  dikenal dalam  industri  manufaktur. Material  yang  ramah  lingkungan,  mampu  didaur ulang, serta mampu dihancurkan sendiri oleh alam merupakan tuntutan teknologi sekarang ini. Salah satu material yang diharapkan mampu memenuhi hal tersebut adalah material komposit dengan material pengisi (filler) serat alam. Penelitian dilakukan dengan pengujian tarik berstandar ASTM D 638 M (M-I). Serat yang digunakan pada komposit adalah serat tebu (bagasse) dengan matriks resin poliester.                  Berdasarkan  variabel  yang  diteliti,  kekuatan  tarik (Ftu) dengan  nilai  rata-rata tertinggi terjadi pada komposit dengan fraksi volume 85% matriks : 15% serat yaitu  sebesar 3,35  MPa sedangkan  kekuatan tarik (Ftu) dengan  nilai  rata-rata terendah terjadi pada komposit dengan fraksi volume 95% matriks : 5% serat yaitu   sebesar   2,54   MPa.   Kekuatan   tarik   mengalami   kenaikan   terhadap peningkatan fraksi volume serat.Spesimen uji yang mengalami regangan dan patah pada titik load yaitu spesimen uji dengan fraksi volume 85% matriks : 15% serat dengan nilai kekuatan tarik sebesar 2,95 MPa, regangan sebesar 8% dan modulus young sebesar 36,875 MPa.
PENINGKATAN KEKERASAN DAN KETAHANAN AUS PERMUKAAN BESI COR KELABU MELALUI PROSES BORONISASI Bambang Pratowo; Kunarto Kunarto
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 7, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v7i1.292

Abstract

The surface hardening process is one of the high temperature treatment precess wich is applied only on the surface of the object of the treatment so that it result an object with superficial hardness without changing the interior matrix shape of the object. The materials used in this reseach are perlitics gray cast iron and low carbon steel wich are easily available an yhe market to increase the hardness and resistance of the surface of the object througt borodisation. As the diffusion material, boron, wich was derived from ferro boron powder was used. The experiment was conducted by veryng temperature of 800 o C and 875 o C, wich the resisting periods of 1 hour, 3 hours, 5 hours. From this experiment, it was expected that there was an increase in hardness and reistance of the object surface without changing its interior matrix shape. After conducting the experiment and some test namely metallography test, hardness test, and resistence test, it showed that there was diffusion process on the surface of the object. Having been compared with the sample before the treatment, it can be seen : Based on the result of the metallgraphy test there is change in the exterior shape of the sample, but a constant interior matrix shape of it. Based on the hardness test, there is an increase on hardness, maximally on the sample caded BCK-5/875 the rate of 1080 HV. Kata kunci : Kekerasan, Aus, Permukaan, Besi Cor, Boronisasi
VISUALISASI ALIRAN KANTUNG DI DALAM PIPA VERTIKAL YANG DIPANASKAN Kunarto Kunarto
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 7, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v7i1.289

Abstract

Penelitian dilakukan dengan mengalirkan air dari bawah dan udara dari bawah dalam bentuk aliran kantung. Alat uji terdiri atas pipa tembaga dengan Di 24 mm panjang 1200 mm dililit dengan elemen pemanas listrik sepanjang pipa. Ujung atas dan bawah pipa tembaga disambung dengan pipa transparan untuk mengetahui pola aliran yang terjadi. Untuk mengukur temperatur dinding dipasang termokopel di dinding luar pada tujuh titik sepanjang pipa, sedangkan temperatur fluida diukur dengan memasang termokopel pada sumbu pipa di sembilan titik sepanjang pipa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan visualisasi aliran campuran udara-air yang mengalir di dalam pipa vertical yang dipanaskan. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan menggunakan injector yang berlubang lebih besar mudah menghasilkan sehingga terbentuk aliran kantung yang berukuran panjang. Kata kunci: Aliran dua fasa, aliran kantung, aliran searah keatas
ANALISA PENGARUH PERBEDAAN DIAMETER HOSE HYDRAULIC TERHADAP UNJUK KERJA PISTON PADA HIDROLIK CAR WASH DENGAN MENGGUNAKAN MODUL SMC DAN FESTO FLUIDSIM Kunarto Kunarto; Andrian Suherman
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 9, No 2 (2022): APRIL
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada perkembangan global saat ini semua perkerjaan berat manusia bisa menjadi ringan karena terbantu oleh adanya teknologi. Teknologi setiap harinya selalu mengalami perkembangan, baik dari teknologi yang sudah ada maupun dari teknologi baru yang ditemukan. Salah satunya menggunakan sistem hidrolik yang sudah banyak digunakan pada car wash. Diameter hose merupakan bagian yng mempengaruhi tekanan karena daya yang dihasilkan silinder kerja hidrolik, lebih besar dari daya yang dikeluarkan oleh pompa. Besar kecilnya daya yang dihasilkan oleh silinder hidrolik dipengaruhi besar kecilnya luas penampang silinder kerja hidrolik. Untuk mempermudah perancangan dan simulasi sistem hidrolik menggunakan festo fluidsim. Fluid Simulator (Fluidsim) adalah salah satu software komputer untuk demo simulasi aliran fluida. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa keterkaitan perbedaan diameter hose hidrolik terhadap debit, kecepatan, massa dan tekanan pada kinerja di sistem hidrolik untuk mendapatkan efisiensi kerja.
RANCANG BANGUN ALAT UJI KETAHANAN HELM Indra Surya; Kunarto Kunarto; Ahmad Hujaeni
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 10, No 1 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengujian helm sepeda motor non-standar perlu dilakukan untuk mengetahui ketahanan helm terhadap berat tertentu. Secara umum, baik kecepatan maupun percepatan gravitasi bumi berdampak pada kecelakaan lalu lintas. Untuk mengetahui pengaruh gaya tumbukan jatuh bebas pada helm standar dan non standar, dilakukan perancangan alat uji ketahanan helm. Mengenai pengaruh beban benturan jatuh bebas terhadap kekuatan helm bagi pengguna, data yang diperoleh cukup akurat. Tujuan dari desain ini adalah untuk menyediakan instrumen pengujian yang andal untuk mengevaluasi ketahanan helm standar dan non-standar terhadap beban benturan jatuh bebas, serta kapasitas helm untuk menyerap energi. Di Laboratorium Produksi Teknik Mesin Universitas Bandar Lampung, peneliti telah membuat alat uji ketahanan helm. Helm yang diuji diletakkan pada landasan dan spesimen beban yang dapat disesuaikan ketinggiannya. Dengan menggunakan persamaan yang diturunkan sebelumnya, seseorang dapat menentukan waktu tumbukan pada peralatan pengujian. Setelah data eksperimen terkumpul, dicatat sebagai gaya (N) dan kecepatan (m/s). Dilihat dari hasil perhitungan yang dilakukan, hasil dari percobaan yang dilakukan menunjukkan bahwa alat yang dibangun dapat bekerja dengan baik. Besarnya gaya maksimum yang terjadi pada setiap ketinggian adalah sebagai berikut: pada ketinggian 2 meter gaya maksimum adalah 22.752 Newton. Sedangkan pada ketinggian 2,5 meter gaya yang dibutuhkan adalah 25,452 N. Sedangkan energi impak rata-rata yang diserap helm pada landasan adalah 72 Joule pada ketinggian 2 meter dan 90 Joule pada ketinggian 2,5 meter helm menyerap 90 Joule. Joule energi tumbukan pada ketinggian 2,5 meter. Nilai kekuatan dan energi yang diserap oleh helm normal dan non-standar sebanding, namun helm non-standar menyebabkan cedera fatal karena dampak visualnya.
Analisa Pengaruh Penggunaan Pahat Jenis HSS dan Variasi Putaran Pada Proses Pembubutan Baja S45C Terhadap Keefektifan Pahat Bambang Pratowo; Kunarto; Galieh Azzis Afrian
G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan Vol 7 No 1 (2023): G-Tech, Vol. 7 No. 1 Januari 2023
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat, Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.062 KB) | DOI: 10.33379/gtech.v7i1.1832

Abstract

Perkembangan teknologi pada abad ke-20 sangat pesat. Banyak teknologi di industri juga berkembang dan proses ini sedang dipercepat untuk mencapai tujuan dan efisiensi dari waktu ke waktu. Banyak faktor yang diperlukan untuk mencapai output, termasuk pembuatan mesin, kecepatan potong, operator, pendingin, alat potong, dan banyak lagi. Karbon (baja karbon 1,05%) sekarang jarang digunakan untuk proses pemesinan, karena materialnya tidak tahan panas (lunak pada 300-500 oF). Baja karbon ini saat ini hanya digunakan untuk file, mata gergaji dan pahat tangan. Material alat HSS (High Speed Steel) dapat dipilih baik tipe M atau T. Tipe M berarti alat HSS yang mengandung unsur molibdenum dan tipe T berarti alat HSS yang mengandung unsur tungsten. Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui pengaruh variasi geometri sudut gores pahat terhadap umur pahat saat memutar baja S45C, mengetahui pengaruh perubahan sudut rake geometri pahat terhadap umur pahat saat memutar baja S45C, dan mengetahui pengaruh variasi putaran mesin terhadap umur pahat pada pembubutan baja S45C.