Faizal Riza Soeharto
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT KERUSAKAN GIGI DI KELAS III DAN IV DI SD INPRES LILIBA BERDASARKAN JENIS MAKANAN KARIOGENIK Ratih Variani; Faizal Riza Soeharto
Holistik Analisis Nexus Vol. 1 No. 12 (2024): Desember 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/nexus1132

Abstract

Makanan yeng bersifat kariogenik sangat populer di kalangan anak-anak, terutama karena kandungan gula dan karbohidratnya, yang dapat menyebabkan kerusakan gigi. Dalam survei awal yang kami lakukan terhadap 107 siswa kelas III dan IV, ditemukan bahwa 75 di antaranya (70%) mengalami gigi berlubang. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara tingkat kerusakan gigi anak-anak di SD Inpres Liliba dengan konsumsi makanan yang bersifat kariogenik. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel yang digunakan terdiri dari 75 siswa yang telah teridentifikasi memiliki karies gigi. Analisis data dilakukan melalui metode univariat dan bivariat dengan uji statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerusakan gigi paling banyak terjadi pada karies email, dengan 25 kasus (33,33%), sementara yang paling parah adalah karies akar, yang mencatat 10 kasus (13,33%). Jenis makanan kariogenik yang paling sering dikonsumsi oleh siswa adalah makanan padat, dengan 35 siswa (46,7%) melaporkan mengkonsumsi biskuit, snack ringan, coklat, dan permen. Temuan juga mengungkapkan bahwa karies email dan pulpa umumnya ditemukan pada siswa yang mengonsumsi makanan padat, masing-masing terkait dengan 12 siswa (48,0%) untuk karies email dan 5 siswa (50,0%) untuk karies akar. Analisis menunjukkan ada hubungan signifikan antara tingkat kerusakan gigi dan jenis makanan kariogenik, dengan nilai signifikansi p=0,001 (p=0,005). Penelitian ini juga membahas lebih lanjut mengenai berbagai bentuk makanan kariogenik, baik cair maupun padat.
PERBANDINGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA USIA REMAJA DI SMP MUHAMADIYAH KUPANG TERKAIT PROMOSI KESEHATAN GIGI DENGAN MENGGUNAKAN PERMAINAN LUDO DAN ULAR TANGGA YANG BERFOKUS PADA KARIES GIGI Tri Lestari Koko; Variani, Ratih; Apri Adriani Manu; Faizal riza Soeharto
Holistik Analisis Nexus Vol. 2 No. 6 (2025): Juni 2025
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/nexus1291

Abstract

Usia Anak remaja juga termasuk masa yang rentan terjadinya karies gigi karena pada usia 12-13 tahun merupakan masa maturasi email setelah erupsi, sehingga menyebabkan karies mudah terjadi. Salah satu faktor yang mempengaruhi karies gigi pada anak yaitu tingkat pengetahuan dan sikap. Melalui cara yang efektif dalam mempromosikan kesehatan, masyarakat berkesempatan untuk meningkatkan pengawasan diri dan mengubah kebiasaan demi memperbaiki kesehatan mereka. Penelitian ini memiliki tujuan untuk membandingkan pengetahuan dan sikap siswa remaja di SMP Muhammadiyah Kupang terkait promosi kesehatan gigi dengan menggunakan permainan ludo dan ular tangga yang berfokus pada karies gigi. Jenis penelitian adalah Quasi experiment (eksperimen semu). Jumlah sampel ditentukan dengan rumus slovin dengan hasil 40 orang dibagi 2 kelompok yaitu kelompok pertama (20 orang) menggunakan media ludo dan kelompok kedua (20 orang) menggunakan media ular tangga tentang karies gigi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan sikap siswa mengenai karies gigi setelah mengikuti penyuluhan yang menggunakan permainan sebagai media. Sebanyak 40 siswa dari SMP Muhammadiyah Kupang dibagi menjadi dua kelompok, di mana masing-masing kelompok mendapatkan penyuluhan dengan menggunakan permainan Ludo dan ular tangga. Dalam kelompok yang menggunakan Ludo, persentase siswa yang memiliki pengetahuan kategori baik meningkat dari 15% menjadi 65%, sedangkan yang memiliki sikap kategori baik naik dari 15% menjadi 55%. Di kelompok ular tangga, pengetahuan kategori baik meningkat dari 10% menjadi 70%, sementara sikap kategori baik mengalami peningkatan dari 15% menjadi 85%. Dapat disimpulkan bahwa media ular tangga menunjukkan peningkatan yang lebih besar dalam hal pengetahuan dan sikap dibandingkan dengan media Ludo. Kedua media, yaitu Ludo dan ular tangga sama-sama terjadi peningkatan pengetahuan dan sikap siswa mengenai karies gigi.