Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perencanaan pengembangan jalur pejalan kaki yang aman, terkoneksi, dan inklusif untuk mendukung aktivitas wisata di Kabupaten Pangandaran. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Teknik pengumpulan data meliputi observasi lapangan, dokumentasi, dan studi pustaka. Analisis data dilakukan dengan membandingkan berbagai standar, pedoman teknis, dan praktik terbaik untuk mengidentifikasi kesamaan, perbedaan, dan tren dalam perencanaan jalur pejalan kaki.Hasil utama penelitian menunjukkan bahwa perencanaan jalur pedestrian yang aman dapat dicapai melalui penerapan lebar jalur 2 m, ketinggian 0,4mdari jalan, dan penambahan fasilitas keamanan seperti bolar dan lampu penerangan. Konektivitas jalur ditingkatkan dengan integrasi zebra crossdan akses ke simpul transportasi. Aspek inklusivitas diwujudkan melalui penyediaan guiding block, ramp dengan kemiringan 8% pada zebra cross, dan desain yang mempertimbangkan kebutuhan penyandang disabilitas.Implementasi desain ini dilakukan pada dua lokasi pilot project: pantai barat dan timurPangandaran serta pantai Karang Nini, dengan penyesuaian berdasarkan karakteristik topografi masing-masing lokasi. Implikasi dari penelitian ini adalah peningkatan aksesibilitas dan kenyamanan bagi wisatawan, termasuk penyandang disabilitas, serta potensi peningkatan daya tarik wisata Kabupaten Pangandaran. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi perencana kota dan pembuat kebijakan dalam mengembangkan infrastruktur pedestrian yang lebih baik di kawasan wisata.