Lokasi Indonesia di Cincin Api Pasifik, yang terkenal dengan aktivitas gempa bumi yang intens, sehingga membuat berisiko tinggi terhadap gempa bumi. Gempa bumi yang kuat merusak infrastruktur dan menyebabkan banyak korban jiwa dan kerugian ekonomi. Konstruksi dan desain bangunan tahan gempa merupakan komponen penting dalam mengurangi risiko gempa bumi. Pada konteks struktur bangunan, komponen struktur atas yang paling penting dalam mendukung beban bangunan adalah kolom. Pada penelitian ini penulis ingin melakukan analisis apakah perubahan jenis SRPM dapat mempengaruhi kekuatan dan daktilitas struktur dengan menggunakan bantuan software SAP 2000. Kurva hubungan antara kurvatur dan momen dapat digunakan untuk menentukan nilai daktilitas suatu kolom. Analisis momen-kurvatur kolom akan dilakukan untuk mengetahui bagaimana perubahan sudut regangan kolom terhadap momen pada kondisi sebelum retak (crack), keadaan leleh (yield), dan keadaan ultimit (ultimate). Penelitian ini menggunakan bangunan eksisiting yang dimodifikasi dan dianalisis kembali menggunakan SRPMM dan SRPMK yang berdasarkan acuan SNI 1726:2019. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan tulangan yang digunakan sehingga mengakibatkan perbedaan rasio tulangan antara kolom yang menggunakan SRPMM dengan SRPMK. Terdapat satu kolom yang ditinjau, yaitu kolom K1 dari bangunan. Berdasarkan momen-kurvatur didapatkan bahwa daktilitas kurvatur yang terdapat pada kolom yang menggunakan SRPMK lebih besar dibandingkan dengan yang menggunakan SRPMM. Kata Kunci: SNI 1726, Kolom, Rasio, Momen-Kurvatur.