Globally based on UNICEF and WHO data, Indonesia’s Stunting prevalence rate ranks 27th highest out of 154 countries that have Stunting data, making Indonesia 5th among Asian countries. Based on SSGI data in 2023 the prevalence of Stunting remains at 16.1%. The national government target to reduce the Stunting rate in 2024 is 14%. To determine the relationship between knowledge and parenting patterns of mothers with the incidence of Stunting in toddlers aged 1-3 years in the Simpang Empat Care Health Center Working Area. This study used quantitative methods with a cross-sectional approach. The sample of this study was 82 people, who were taken by accidental sampling technique. Independent variables are knowledge and parenting patterns of mothers. The dependent variable is the incidence of Stunting. The results showed that there was a relationship between knowledge and the incidence of Stunting in toddlers aged 1-3 years with P Value = 0.000 and there was a relationship between parenting patterns and the incidence of Stunting in toddlers aged 1 – 3 years with P Value = 0.000. There is a relationship between knowledge and parenting patterns of mothers with the incidence of Stunting, it is expected that mothers who have toddlers to pay attention to nutritional intake and monitor the growth and development of children and routinely go to the posyandu. It is recommended for health workers to provide health counseling to the community, especially to pregnant and lactating mothers, so that Stunting can be prevented early. Secara global berdasarkan data UNICEF dan WHO angka prevalensi stunting Indonesia menempati urutan tertinggi ke-27 dari 154 negara yang memiliki data stunting, menjadikan Indonesia berada di urutan ke-5 diantara negara-negara Asia. Berdasarkan data SSGI tahun 2023 prevalensi stunting tetap yaitu sebesar 16,1%. Target pemerintah secara nasional untuk menurunkan angka stunting tahun 2024 yaitu 14%. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan pola asuh ibu dengan kejadian stunting pada balita usia 1-3 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Simpang Empat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian ini sebanyak 82 orang, yang diambil dengan teknik accidental sampling. Variabel independen adalah pengetahuan dan pola asuh ibu. Variabel dependen adalah kejadian stunting. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, kemudian Data dianalisa menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pengetahuan dengan kejadian stunting pada balita usia 1–3 tahun dengan p value =0,000 dan ada hubungan pola asuh dengan kejadian stunting pada balita usia 1 – 3 tahun dengan p value =0,000. Ada hubungan pengetahuan dan pola asuh ibu dengan kejadian stunting, diharapkan ibu yang memiliki balita untuk memperhatikan asupan gizi serta memantau pertumbuhan dan perkembangan anak dan rutin ke posyandu. Disarankan kepada petugas kesehatan untuk memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat terutama kepada ibu hamil, menyusui, agar stunting dapat dicegah sejak dini.