<![CDATA[Otonomi daerah di Indonesia, yang dimulai sejak 1999 dan diperkuat dengan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 serta Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Desa, telah memfasilitasi pelimpahan kewenangan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah dan desa. Dalam konteks pemberdayaan masyarakat, proses partisipatif ini bertujuan untuk memperkuat kemandirian masyarakat agar dapat mengatasi tantangan pembangunan secara mandiri. Pemberdayaan masyarakat melalui ekonomi kreatif, terutama di Desa Batujaya, Karawang, merupakan fokus utama penelitian ini. Desa Batujaya, dengan kekayaan budaya dan potensi alamnya, diharapkan dapat memanfaatkan sektor ekonomi kreatif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program pelatihan yang dilakukan, meliputi tatap muka dan demonstrasi, bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis kepada masyarakat dalam mengembangkan produk kreatif dan strategi pemasaran. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta mengenai ekonomi kreatif, dengan 75% peserta menunjukkan pemahaman yang baik setelah pelatihan. Implementasi ide kreatif oleh setengah dari peserta telah mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, dengan omzet usaha kecil meningkat sebesar 20% dalam tiga bulan pertama. Temuan ini menunjukkan bahwa pelatihan ini tidak hanya berhasil dalam meningkatkan keterampilan, tetapi juga dalam memotivasi masyarakat untuk memulai dan mengembangkan usaha kecil, memperkuat ekonomi desa, dan melestarikan kekayaan budaya. Kegiatan pemberdayaan ini memperlihatkan potensi besar dalam mendukung keberlanjutan ekonomi desa melalui inovasi dan penggunaan sumber daya lokal, serta pengembangan kerajinan berbasis kearifan lokal sebagai bagian dari program pemerintah desa.]]>
