Penelitian ini mengarah pada mengeksplorasi tantangan-tantangan yang akan dilalui dalam penerapan akuntansi lingkungan sebagai bagian dari upaya meningkatkan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR). Akuntansi lingkungan merupakan sistem yang diimplementasikan oleh perusahaan untuk menentukan, mengukur, dan melaporkan dampak lingkungan dari aktivitas bisnis mereka. Implementasi akuntansi lingkungan yang efektif diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mencapai keberlanjutan lingkungan sekaligus memperkuat komitmen mereka terhadap tanggung jawab sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan mengandalkan bahan primer, sekunder, dan tertier sebagai rujukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tantangan utama dalam penerapan akuntansi lingkungan meliputi kurangnya pemahaman dan kesadaran perusahaan mengenai pentingnya akuntansi lingkungan, keterbatasan sumber daya manusia dan teknologi, serta regulasi pemerintah yang belum sepenuhnya mendukung. Selain itu, tekanan dari berbagai pemangku kepentingan eksternal, seperti investor, konsumen, dan komunitas, turut mempengaruhi proses implementasi akuntansi lingkungan di perusahaan. Penelitian ini menemukan bahwa kurangnya kesadaran dan pemahaman mengenai akuntansi lingkungan sering kali disebabkan oleh pandangan bahwa akuntansi lingkungan hanya menambah beban biaya tanpa memberikan manfaat langsung. Keterbatasan sumber daya manusia dan teknologi juga menjadi hambatan signifikan, mengingat implementasi akuntansi lingkungan membutuhkan keahlian khusus dan perangkat teknologi yang memadai. Regulasi yang belum mendukung sepenuhnya menjadi tantangan lain yang harus dihadapi perusahaan, di mana kebijakan pemerintah sering kali belum menyediakan insentif yang memadai untuk praktik akuntansi lingkungan yang baik. Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, penelitian ini menawarkan beberapa solusi praktis dan strategi yang dapat diimplementasikan oleh perusahaan. Peningkatan edukasi dan pelatihan bagi karyawan mengenai pentingnya akuntansi lingkungan dapat membantu memperkuat kesadaran dan pemahaman. Pengembangan dan adopsi teknologi yang mendukung praktik akuntansi lingkungan juga diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas implementasi. Selain itu, advokasi untuk regulasi yang lebih mendukung dapat membantu menciptakan lingkungan kebijakan yang kondusif bagi penerapan akuntansi lingkungan.