Fenomena Korean Wave, yang terdiri dari musik K-Pop, drama, dan film Korea, telah berkembang menjadi tren global yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk budaya, gaya hidup, dan pengelolaan keuangan mereka sendiri. Korean Wave sangat disukai oleh mahasiswa, termasuk mahasiswa akuntansi di Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana Korean Wave mempengaruhi keputusan keuangan mahasiswa, penelitian ini akan berkonsentrasi pada tiga elemen utama: Korean Wave, perilaku konsumtif, dan manajemen keuangan. Dalam penelitian ini, metode Slovin digunakan untuk melakukan survei terhadap 92 mahasiswa akuntansi UNESA yang dipilih. Data dikumpulkan melalui kuesioner skala Likert, dan dianalisis menggunakan regresi linier berganda. Menurut hasil penelitian, Korean Wave memiliki efek positif terhadap keputusan keuangan mahasiswa. Fenomena ini mendorong mahasiswa untuk membeli barang-barang budaya Korea, seperti makanan, merchandise, dan album musik. Keputusan keuangan sangat dipengaruhi oleh perilaku konsumtif. Mahasiswa dengan kecenderungan konsumtif cenderung membuat keputusan keuangan yang impulsif dan kurang terencana, yang mengakibatkan pengeluaran yang lebih besar. Sebaliknya, mahasiswa dengan manajemen keuangan yang baik lebih mampu merencanakan anggaran, mengontrol pengeluaran, dan menghindari pembelian yang tidak perlu. Secara keseluruhan, perilaku konsumtif, manajemen keuangan, dan Korean Wave berkontribusi sebesar 68,5% terhadap keputusan keuangan mahasiswa. Faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini juga berkontribusi. Penelitian ini menekankan bahwa mahasiswa harus memiliki pengetahuan keuangan jika mereka ingin menghadapi pengaruh budaya pop dengan bijak. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi untuk penelitian terkait pengaruh budaya global terhadap tindakan keuangan individu.