Stunting merupakan masalah gizi yang signifikan di Indonesia. Salah satu solusi yang diusulkan adalah pengembangan produk makanan tambahan berupa food bars yang terbuat dari tepung kelor, lamtoro, dan bonggol jagung. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formulasi food bars yang bergizi dan diterima dengan baik oleh balita stunting. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Proses pembuatan food bars dilakukan melalui beberapa tahap, termasuk pembuatan bahan dasar, penentuan formulasi, dan uji organoleptik. Uji organoleptik dilakukan oleh 30 panelis terlatih untuk menilai aspek sensoris seperti rasa, aroma, warna, dan tekstur dari tiga formulasi food bars yang diuji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa food bars yang diformulasikan dengan tepung kelor, lamtoro, dan bonggol jagung memiliki potensi besar untuk diterima oleh konsumen. Secara keseluruhan, penerimaan yang baik terhadap berbagai aspek food bars yang menunjukkan potensi besar produk ini untuk dikonsumsi secara luas pada formulasi I karena memiliki tiga aspek terbesar persentasenya baik pada uji organoleptik maupun uji hedonic (penerimaan). Pada uji organoleptik persentase aspek warna (70.0%) yaitu warna coklat tua tetapi masih dapat diterima, aspek rasa 66.7% yaitu manis alami gurih dan disukai, aspek tekstrur 60% yaitu agak keras, agak padat dan renyah, aspek aroma (40,0%) yaitu seimbang dan tidak terlalu kuat khas herbal. Pada uji hedonic (penerimaan) formulasi I menunjukkan persentase tertinggi pada kategori suka yaitu pada aspek warna (70.0), rasa (56,7), aroma (66,7), dan tekstur 53,3%). Produk yang dihasilkan tidak hanya memiliki nilai gizi yang tinggi tetapi juga disukai oleh panelis, yang merupakan faktor penting untuk memastikan konsumsi rutin. Kesimpulannya, food bars berbahan tepung kelor, lamtoro, dan bonggol jagung dapat menjadi alternatif solusi nutrisi bagi balita stunting serta mendukung program pemerintah dalam upaya penanggulangan stunting.