Hipertensi yang sering tidak terkontrol pada lansia akan menyebabkan lansia sering mengalami pusing dan sakit kepala sehingga memiliki dampak terhadap kualitas hidup lansia dan akan menghambat lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi hipertensi di Indonesia terus meningkat dibandingkan pada tahun 2013 yaitu dari 25,8% menjadi 34,1%. Tujuan dari Karya Ilmiah Akhir ini yaitu untuk memberikan asuhan keperawatan kepada Ny. N dengan hipertensi. Diagnosa yang diangkat dalam masalah ini adalah nyeri kronis dan manajemen kesehatan tidak efektif. Implementasi yang diberikan selama 9 hari berdasarkan diagnosa keperawatan nyeri kronis adalah edukasi manajemen nyeri non-farmakologis terkait teknik relaksasi nafas dalam, implementasi diagnosa keperawatan manajemen kesehatan tidak efektif adalah edukasi kesehatan mengenai konsep hipertensi, pengenalan diet DASH, pengenalan terapi non-farmakologis untuk menurunkan tekanan (terapi rendam kaki air hangat) selama 5 hari. Hasil evaluasi implementasi diagnosa nyeri kronis yang telah diberikan terhadap Ny. N terdapat peningkatan pemahaman mengenai konsep nyeri non-farmakologis teknik relaksasi nafas dalam, terdapat penurunan skala nyeri dari 4 NRS menjadi 0 NRS. Pada evaluasi, implementasi diagnosa manajemen kesehatan tidak efektif, terdapat peningkatan pengetahuan terkait konsep hipertensi, rendam kaki air hangat, dan penerapan pola diet sehingga didapatkan penurunan tekanan darah sebanyak 9/15 mmHg. Disarankan kepada perawat agar dapat dijadikan sebagai bahan acuan dan informasi untuk melakukan intervensi keperawatan dengan masalah keperawatan pada klien yang berbeda.