Persaingan Industri hotel sangat tinggi, tiap-tiap hotel berupaya memberikan promosi terbaik. Harris Hotel adalah salah satu hotel yang berada pada naungan TAUZIA Management yang telah diakuisisi oleh The Ascott Limited yang mengedepankan pelayanan prima kepada pelanggan melalui media sosial maupun media offline. Hal tersebut menjadikan Harris Hotel & Convention festival citylink salah satu pilihan hotel terbaik di kota Bandung, namun pada pelaksanaan bauran promosi yang dilakukan belum optimal. Beragam kegiatan promosi telah dilakukan, namun tingkat okupansi belum menunjukkan kenaikan yang signifikan oleh karena itu diperlukan tinjauan mengenai penerapan bauran promosi yang digunakan. Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh bauran promosi terhadap keputusan tamu menginap di Hotel Harris. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan jumlah responden sebanyak 151. Teknik analisis menggunakan regresi sederhana, pengujian hipotesis menggunakan uji t, uji f dan koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara bauran promosi terhadap keputusan tamu menginap di Harris Hotel & Conventions Festival Citylink Bandung. Penerapan bauran promosi yang dilakukan Harris Hotel diantaranya, menyediakan beberapa layanan dan insentif gratis. Kegiatan bauran promosi yang paling dominan dilakukan oleh Harris Hotel & Conventions Festival Citylink Bandung dan berpengaruh kepada tamu adalah promosi melalui media iklan dan penawaran potongan harga kepada tamu pemesanan melalui aplikasi atau website hotel. Kegiatan promosi diterapkan melalui media cetak seperti brosur, baliho dan media sosial. Promosi personal selling melalui kegiatan sales call/sales blitz dan melakukan berbagai event menarik. Walaupun demikian, terdapat beberapa hal yang perlu ditingkatkan terutama promosi offline seperti sales blitz maupun melalui diskon atau berbagai promo menarik. Penelitian ini bermanfaat bagi industri hotel dalam penerapan bauran promosi di era pandemi Covid-19