Akselerasi kota, memerlukan keterlibatan seluruh pihak. Kepercayaan publik menjadi dasar penting guna menciptakan perspektif dan pemahaman yang selaras untuk memahami arah gerak ke depan. Khususnya, terhadap isu strategis Jakarta: Menggaungkan narasi hingga menargetkan Jakarta sebagai Kota Global. Hal tersebut, telah jadi pembahasan selama beberapa waktu oleh pemerintah, termasuk dalam ragam riset, bahkan sejak beberapa dekade lalu. Namun, dalam kondisinya, Jakarta masih memiliki ragam permasalahan urban yang dialami secara langsung oleh masyarakat: Pemukiman kumuh, lingkungan, transportasi, hingga ketimpangan sosial lainnya. Maka, isu ini berpotensi untuk dilakukan suatu kajian guna menelisik bagaimana persepsi masyarakat dalam menyikapi Jakarta sebagai suatu kota yang ditempati, bahkan ketika mengimajikan sebagai kota global sejajar dengan Tokyo, Bangkok, Berlin, dll. Penelitian ini, hendak menelisik melalui pendekatan kajian literatur maupun data respon masyarakat di media sosial dalam pemahaman konstruktivis kepada warga Jakarta guna memahami pemahaman yang ada pada warga Jakarta terhadap kotanya. Atas berbagai kajian, masyarkat belum sepenuhnya mendapatkan respon positif dari masyarakat yang dalam analisis, cenderung meragukan upaya kota dalam mengeskalasi diri secara global, lewat ketidaksiapan infrastruktur, komunikasi, hingga isu stabilitas politik. Aspek tersebut, turut pula tersampaikan dalam argumentasi penelitian lain yang menekankan adanya ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah atas dua hal Banjir dan Aplikasi JAKI.