Sebagian besar penggunaan lahan di Desa Kagokan digunakan untuk pertanian, perkebunan, dan peternakan dengan memanfaatkan aliran sungai sebagai sarana irigasi untuk kebutuhan desa. Berdasarkan risiko tersebut maka diperlukannya pembentukan program Desa Tangguh Bencana (DESTANA). Dalam pelaksanaannya DESTANA memerlukan suatu wadah bagi para pihak dan masyarakat untuk upaya penanggulan risiko bencana yaitu Forum Pegurangan Risiko Bencana (FPRB). Pembentukan FPRB di Desa Kagokan bertujuan untuk mengelola risiko bencana yang terjadi di wilayah tersebut mengingat kondisi geografis dan topografi Desa Kagokan yang memiliki ancaman tinggi terhadap risiko bencana banjir dan cuaca ekstrim diperlukan pembentukan FPRB sebagai langkah awal menuju Desa Tangguh Bencana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi parsiatif, dan analisis dokumen. Kegiatan sosialisai mengenai Forum Pengurangan Risiko Bencana yang diikuti oleh beberapa masyarakat desa Kagokan telah dilaksanakan dan berjalan dengan lancar. Peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi, terutama dalam sesi diskusi mengenai potensi bencana di desa dna upaya mitigasi yang dapat dilakukan. Sebagai tindak lanjut, peserta sepakat untuk membentuk FPRB Desa Kagokan dengan struktur organisasi yang telah disepakati dan membuat rencana aksi jangka pendek yang akan dilaksanakan oleh FPRB.