Latar Belakang: Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 beradarkan hasil pengukuran penduduk di Indonesia sebesar 167% ini mengalami peningkatan di bandingkan dengan penderita Diabetes Melitus Tipe 2 pada tahun 2011 sebesar 29%. Kebaruan penelitian ini dengan jumlah dosis rebusan daun kersen diberikan sebanyak 250 ml dan dikonsumsi pada pagi hari sebelum sarapan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain Quasy Experiment dengan rancangan One Group Pre-Test dan Post-Test Desain. Uji statistik yang digunakan Uji Paired Sample T-Test. Populasi dalam penelitian penderita Diabetes Melitus Tipe 2 sebanyak 84 orang di Desa Cikadu Kecamatan Nusaherang Kabupaten Kuningan, pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling dengan jumlah sampel penelitian 38 responden. Adapun waktu penelitian dilakukan selama 14 hari mengkonsumsi 250 ml air rebusan daun kersen (Muntingia Calabura L.) kemudian dilakukan pengecekan gula darah sewaktu (GDS) menggunakan alat Glukometer. Hasil: Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh rebusan daun kersen pada dewasa akhir di Desa Cikadu Kecamatan Nusahereng Kabupaten Kuningan dengan nilai uji Paired Sample T-Test P-Value 0.004 < taraf nyata (α=0.05). Daun kersen mengandung senyawa flavonoid dalam daun kersen berfungsi mampu meregenerasi atau memproduksi sel beta pankreas dan membantu merangsang pelepasan insulin dan mengandung antioksidan sebagai zat yang dapat menghambat kerusakan sel akibat kondisi ketidakseimbangan jumlah antioksidan dan radikal bebas (stres oksidatif). Kesimpulan: Adanya pengaruh rebusan daun kersen pada dewasa akhir di Desa Cikadu Kecamatan Nusahereng Kabupaten Kuningan.