Perubahan gaya hidup merupakan langkah utama bagi penderita diabetes melitus tipe 2 dalam mengontrol kadar glukosa darah, salah satunya dengan pengelolaan diet yang baik dan rutin beraktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan kepatuhan diet, kualitas diet, dan aktivitas fisik dengan kadar glukosa darah penderita diabetes melitus tipe 2. Desain penelitian menggunakan cross sectional study dengan melibatkan 54 subjek diabetes mellitus. Kepatuhan diet menggunakan Perceived Dietary Adherence Questionnaire (PDAQ) dan aktivitas fisik menggunakan kuesioner International Physical Activity Questionnaire (IPAQ-SF) serta glukosa darah puasa diukur dengan metode finger prick. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 51,9% telah mematuhi diet yang dianjurkan dan memiliki kualitas diet dalam kategori perlu perbaikan (need improvement), 48,1% memiliki kualitas diet yang buruk, 55,6% subjek tergolong dalam kategori diabetes tidak terkontrol (GDP ≥126 mg/dL), dan 46,3% memiliki status gizi obesitas. Sebagian besar (77%) subjek memiliki massa lemak tubuh tergolong obese. Aktivitas fisik yang dilakukan subjek dalam seminggu terakhir tergolong sedang (61,1%). Terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan diet dengan kadar glukosa darah (p=0,003). Tetapi tidak ditemukan hubungan kualitas diet dan aktivitas fisik dengan kadar glukosa darah (p>0,005).