Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Penggunaan Pupuk Kascing, Pupuk Kandang Ayam, dan Pupuk Kandang Kambing terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.) Mutaqin, Yusuf Romadon Izul; Pitaloka, Dyah; Pratiwi, Anggraeni Hadi; Hakim, Arief Lukman; Abidin, Zainal
Plumula : Berkala Ilmiah Agroteknologi Vol. 13 No. 1: Januari 2025
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, UPN "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/plumula.v13i1.239

Abstract

Bayam merah (Amaranthus tricolor L.) mengandung nutrisi yang lebih besar dari pada bayam lainnya. Pupuk kandang kambing, pupuk kandang ayam dan pupuk kascing termasuk pupuk organik yang dibutuhkan oleh tanaman bayam merah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh masing-masing jenis pupuk terhadap bayam merah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2024 di Dusun Sembon Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang dengan ketinggian 588 m dpl dan suhu rata-rata 19-26°C. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan, yaitu P0 (Kontrol), P1 (Pupuk Kascing), P2 (Pupuk Kandang Ayam), dan P3 (Pupuk Kandang Kambing), dan diulang 6 kali. Analisis data menggunakan analisis ragam (ANOVA) dengan software DSAASTAT. Hasil analisis menunjukkan bahwa aplikasi pupuk kascing, pupuk kandang ayam dan pupuk kandang kambing berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, panjang tanaman, jumlah daun, diameter batang, luas daun, dan berat basah tanaman bayam merah daripada perlakuan kontrol pada umur 7 hst–35 hst.
Pengaruh Pupuk NPK Mutiara 16:16:16 terhadap Intensitas Serangan Hama Walang Sangit (Leptocorisa oratoriu Spp) pada Padi (Oryza sativa L) Sistem Hidroganik Ishak, Muhammad; Hakim, Arief Lukman; Abidin, Zainal; Pitaloka, Dyah; Pratiwi, Anggraeni Hadi; Setiawan, Afriandi
RADIKULA: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 3 No 1 (2024): RADIKULA - Juni 2024
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70609/radikula.v3i1.4747

Abstract

Walang sangit (Leptocorisa oratoriu Spp) merupakan hama penting khususnya budidaya padi yang menyebabkan bulir padi hampa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk NPK Mutiara 16:16:16 dosis 2, 4 dan 6 gr terhadap intensitas serangan hama walang sangit pada tanaman padi dengan sistem hidroganik. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan NPK 4 dan 6 gr mendapat hasil jumlah anakan dan anakan produktif lebih banyak dibandingkan perlakuan NPK 2 gr. Pada parameter intensitas serangan hama walang sangit, perlakuan pupuk NPK 2 gr menunjukkan intensitas serangan yang paling rendah. Hal ini disebabkan oleh jumlah anakan produktif pada perlakuan pupuk NPK 2 gr memiliki jumlah anakan produktif yang paling rendah. Kata Kunci: NPK Mutiara 16:16:16, Walang sangit, Padi Hidroganik, Anakan padi, Intensitas serangan
Pendugaan Nitrogen Padi Inpari 32 dengan Bagan Warna Daun dan Herbarium Kering pada Kondisi Aerob dan Anaerob Pitaloka, Dyah; Fahmi, Ilham Chasani; Hakim, Arief Lukman; Pratiwi, Anggraeni Hadi; Abidin, Zainal; Cahyani, Dwi Nirnia Ari
RADIKULA: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 4 No 1 (2025): RADIKULA - Juni 2025
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70609/radikula.v4i1.7243

Abstract

Padi merupakan komoditas pangan utama di Indonesia, sehingga peningkatan produktivitasnya menjadi prioritas pemerintah. Pemberian pupuk Nitrogen yang tepat dapat meningkatkan hasil panen, sementara kekurangan nitrogen menyebabkan daun menguning, pertumbuhan terhambat, dan produksi menurun. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi respon serapan nitrogen dan akumulasi biomassa kering tanaman padi varietas Inpari 32 pada dua lingkungan tumbuh berbeda, yaitu aerob dan anaerob, menggunakan pendekatan Bagan Warna Daun (BWD) serta herbarium kering. Penelitian dilaksanakan selama lima bulan di Kabupaten Malang dengan Rancangan Acak Lengkap delapan ulangan. Skor warna daun diamati mingguan dan konfirmasi nitrogen dilakukan melalui analisis laboratorium. Hasil menunjukkan pada minggu ketiga setelah tanam, skor BWD di kedua kondisi sama (skala 2), menandakan kecukupan nitrogen awal. Teknik herbarium kering berhasil mendokumentasikan morfologi tanaman utuh. Penelitian ini menyimpulkan metode BWD efektif memantau status nitrogen secara visual, sedangkan herbarium kering mendukung dokumentasi morfologi padi pada lingkungan tumbuh yang berbeda.