Preeklampsia merupakan salah satu faktor penyebab terbesar peningkatan Angka Kematian Ibu (AKI). Pada tahun 2022, jumlah kematian ibu di NTT sebanyak 160 kasus kematian dan 15% diantaranya disebabkan oleh preeklampsia. Bidan memiliki peran penting dalam melakukan skrining awal preeklampsia dalam upaya menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu hamil serta pengendalian angka kematian ibu. Bidan yang memberikan asuhan Antenatal Care (ANC) yang baik akan dapat mendeteksi kelainan pada kehamilan termasuk preeklampsia. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan bidan dapat dilakukan dengan melakukan pelatihan deteksi dini kepada para bidan dalam pemberian asuhan. Tim pengabdian masyarakat program studi kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga melaksanakan Pelatihan deteksi dini preeklampsia kepada bidan di Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bidan, mampu memberikan skrining preeklampsia untuk mencegah komplikasi serta mampu mengaplikasikan di puskesmas tempat tugas masing-masing dalam melayani pasien. Sasaran kegiatan pelatihan adalah bidan sebanyak 40 bidan yang berasal dari 29 puskesmas. Pelatihan deteksi dini dilakukan dengan, metode ceramah, diskusi dan tanya jawab, simulasi partograf, pretest dan posttest. Hasil rata-rata pretest 43,96% dan rata-rata posttest 74,50%. Terdapat peningkatan nilai rata-rata pretest dan posttest yaitu 30,54%. Dari kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa pelatihan deteksi dini tentang skrining, pencegahan dan tatalaksana awal preeklampsia efektif dalam meningkatkan pengetahuan bidan puskesmas tentang preeklampsia.