Bawang merah merupakan salah satu tanaman hortikultura atau tanaman musiman yang paling populer dan berharga secara ekonomi di Indonesia. Namun, tanaman ini rentan terhadap penyakit selama masa budidaya. Sering kali, ketika bawang merah terserang penyakit, petani langsung menggunakan pestisida atau pengobatan yang terkadang tidak tepat sasaran terhadap jenis hama atau penyakit yang menyerang. Hal ini menyebabkan pengolahan yang dilakukan menjadi kurang optimal dan bahkan berpotensi memicu munculnya hama atau penyakit baru. Dengan memanfaatkan teknologi sistem pakar, penelitian ini bertujuan untuk membantu petani mendiagnosis penyakit bawang merah berdasarkan gejalanya. Data yang diolah mencakup 7 jenis penyakit dan 20 gejala, serta menggunakan metode forward chaining untuk menarik kesimpulan dari fakta-fakta yang tersedia.