Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Integration of Heat Exchangers, Compressor, and Steam Reutilization for Energy Efficiency Improvement in Thermal Systems of Dimethyl Ether (DME) Production Wijaya, Fikri; Putri, Gisela Fortunata; Sukmajati, Citra Puspita; Dewi, Anggita Martha; Asyhari, Widya Meilinda Nuri
Journal of Chemical Engineering Research Progress 2024: JCERP, Volume 1 Issue 2 Year 2024 (December 2024)
Publisher : UPT Laboratorium Terpadu, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9767/jcerp.20279

Abstract

Dimethyl ether (DME) is widely recommended as an environmentally friendly aerosol and green refrigerant due to its low ozone depletion potential and lower global warming potential. Dimethyl ether is produced through the dehydration of methanol which has the potential to be an environmentally friendly alternative fuel. This research addresses the improvement of energy efficiency in dimethyl ether (DME) production through the modification of a heat transfer unit using Aspen HYSYS process simulation software. Dimethyl ether is an environmentally friendly chemical with low global warming potential, which is produced through methanol dehydration. This study focuses on the replacement of heaters and coolers. These modifications successfully improved energy efficiency by reducing net energy consumption from 4.867e+006 kJ/h to 3.268e+005 kJ/h. Despite the decrease in energy efficiency, the conversion rate remained the same at 99.7%.  This research shows that modification of the heat transfer system can support more energy-efficient and sustainable DME production.
STUNTING SAAT BALITA SEBAGAI FAKTOR RISIKO PENYAKIT DIABETES MELITUS DI KEMUDIAN HARI : TINJAUAN LITERATUR Zahra, Yuliana; Djuwita, Ratna; Wijaya, Fikri
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.43488

Abstract

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Kekurangan gizi ini menyebabkan perubahan permanen pada metabolisme tubuh, termasuk cara tubuh memproses glukosa dan insulin. Stunting saat balita memberikan dampak jangka panjang berupa resistensi insulin yang pada akhirnya meningkatkan risiko diabetes melitus saat dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dampak stunting saat balita terhadap risiko diabetes melitus di kemudian hari dari berbagai penelitian. Penelitian ini merupakan tinjauan literatur yang menggunakan metode PICO (Population, Intervention, Comparators and Outcome) dengan menelusuri basis data elektronik yaitu Cochrane Library, PubMed, Scopus dan Google Scholar serta dengan hand searching pada penelitian relevan lainnya. Tiga artikel didapatkan setelah melalui tahapan inklusi dan eksklusi yang ditetapkan. Hasil telaah menunjukkan adanya hubungan stunting saat balita dengan risiko diabetes melitus saat usia remaja dan dewasa. Akan tetapi, dua studi yang dilakukan di Brazil menunjukkan hubungan yang tidak bermakna secara statistik. Pada balita yang stunting, respons tubuh terhadap insulin menjadi tidak optimal, sehingga produksi insulin meningkat seiring waktu, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes melitus dalam jangka panjang. Hasil ini memperkuat bahwa pencegahan stunting sangat penting tidak hanya untuk pertumbuhan anak, tetapi juga untuk mencegah risiko penyakit tidak menular di masa depan, termasuk diabetes melitus. Diperlukan lebih banyak data epidemiologi yang meneliti hubungan antara stunting saat balita dan risiko diabetes melitus agar pemahaman mengenai hubungan ini semakin akurat.  
HUBUNGAN PENYAKIT INFEKSI DENGAN STUNTING PADA BALITA : TINJAUAN LITERATUR Nurmaliani, Rizki; Djuwita, Ratna; Wijaya, Fikri
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.43620

Abstract

Stunting merupakan salah satu permasalahan kesehatan masyarakat yang berdampak tidak hanya pada tingkat individu, tetapi juga pada tingkat masyarakat. Secara global, kejadian stunting masih banyak ditemukan pada anak berusia di bawah lima tahun. Selain itu, penyakit infeksi juga masih menjadi penyebab tingginya angka kesakitan dan kematian pada anak terutama balita, Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara penyakit infeksi dengan stunting pada anak berusia di bawah lima tahun dengan menggunakan pendekatan tinjauan literatur. Metode yang digunakan adalah PICO (population, intervention, comparator, dan outcome). Penelusuran literatur dilakukan dengan mengakses basis data elektronik yang bersumber dari Medline (Pubmed), Cochrane CENTRAL, Proquest dengan menggunakan kata kunci berbahasa Inggris dan lens.org dengan menggunakan kata kunci berbahasa Indonesia. Proses penyeleksian literatur dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu identifikasi, penyaringan, dan menetapkan literatur terpilih. Tahapan ini digambarkan menggunakan diagram alir PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analysis). Dari hasil penelusuran didapatkan 3 artikel yang memenuhi kriteria yang dibutuhkan dimana 2 artikel menunjukkan hubungan yang bermakna antara penyakit infeksi dengan stunting, sedangkan 1 artikel menunjukkan hubungan yang tidak bermakna antara penyakit infeksi dengan stunting. Sebagian besar penyakit infeksi yang diamati adalah diare dan ISPA. Dapat disimpulkan bahwa penyakit infeksi (diare dan ISPA) berhubungan dengan kejadian stunting pada balita.  
The Effectiveness of Remote Patient Monitoring in Reducing the Risk of Rehospitalizations in COVID-19 Patients: A Meta-Analysis Riadi, Dela; Trihandini, Indang; Sari, Dewi Nirmala; Wijaya, Fikri
Kesmas Vol. 20, No. 5
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

An integrated analysis of various Remote Patient Monitoring (RPM) studies is needed to evaluate the reduction rate of the risk of rehospitalization in COVID-19 patients. This meta-analysis aimed to provide an overview of the effectiveness of RPM. A literature search through online databases (PubMed, Science Direct, Scopus, ProQuest, and Embase) was conducted from 2019 to 2022. After using the Cochrane Collaboration's risk of bias tool, five studies on COVID-19 were selected. Based on the data collected from 2,685 participants (intervention = 1,060, control = 1,625), the use of RPM was found to reduce rehospitalization by 0.56 times compared to not using RPM (I2 = 9%; n = 2,685; OR 0.56 [95% CI 0.39-0.82]; p-value = 0.003). According to the characteristics analysis, sex, comorbidity of hypertension, heart failure, obesity, chronic lung, and chronic kidney disease had no significant effect on the risk being studied. It was only the comorbidity of diabetes that showed a significant impact. Both RPM intervention duration and long-term monitoring effectively reduced rehospitalization (>14 days). In brief, RPM may reduce hospitalizations in response to an impending epidemic. Future research should look into using RPM to treat chronic post-hospitalization conditions.