Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Perilaku Higiene Perorangan Penjamah Makanan Pada Penyelenggaraan Makanan Pasien Covid-19 di Instalasi Gizi RSUD. DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Novrita Yudiana, Dwi; Kustiani, Ai; Woro Astuti, Dewi
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 16 No 4 (2024): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mayoritas kasus pencemaran makanan diakibatkan dari kurangnya perhatian pada praktik kebersihan dan sanitasi oleh para penanggung jawab pada proses memproses, memasak, dan menyabilan makanan. Data WHO pada 2019, kisaran 600 juta kasus penyakit diakibatkan dari makanan terjadi setiap tahun di seluruh dunia. Data perilaku higiene di Instalasi gizi RSUD. DR. H. Abdul Moeleok Provinsi Lampung tahun 2019 didapat perilaku higiene perorangan petugas penjamah makanan masih sangat kurang, dimana hanya yakni 16,6% perilaku yang patuh dalam memakai APD lengkap. Jenis studi iniialah kuantitatif. Populasi di studi iniSeluruh petugas yang berhubungan langsung dalam penyelenggaraan makanan pasien Covid di Instalasi Gizi RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung yang berjumlah 36 pegawai yang terdiri dari tenaga persiapan, pengolahan dan distribusi makanan berjumlah 29 orang dan 7 orang ahli gizi, memakai teknik total sampling. Analisis memakai uji chi square dengan taraf kesalahan 5%. Hasil analisis univariat diperoleh pengetahuan tenaga penjamah makanan terkait hygiene perorangan seuntukan besar termasuk dalam kategori baik yakni yakni 31 orang (86,1%), Sikap baik yakni 30 orang (83,3%) dan perilaku positip yakni 30 orang (83,3%). Hasil analisis bivariate diperoleh adanya hubungan pengetahuan (p-value = 0,024) dengan perilaku hygiene perorangan penjamah makanan dan juga ada korelasi sikap (p-value = 0,03) dengan perilaku higiene perorangan penjamah makanan di Instalasi Gizi. Saran untuk manajemen supaya lebih mengintensifkan pembinaan pada tenaga pengolah makanan dengan diberi pelatihan dan pendampingan guna lebih tingkatkan pengetahuan, sikap serta perilaku
Pengaruh Pemberian Asupan Sayur Dan Buah Pada Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamaju Bandar Lampung Sobta R.D, Widia; Woro Astuti, Dewi; Jayadi, Ajib
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 16 No 4 (2024): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Melitus merupakan penyakit menahun yang disebabkan oleh kurangnya produksi insulin oleh pankreas atau ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan insulin secara efektif. Bila tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan berbagai komplikasi seperti penyakit serebrovaskular, penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah di kaki, serta gangguan pada mata, ginjal, dan saraf. Menurut WHO pada tahun 2014, Diabetes Melitus diprediksi akan menjadi penyebab kematian ketujuh di seluruh dunia pada tahun 2030. Indonesia menempati urutan ke-7 di dunia dengan jumlah penderita diabetes sebanyak 10 juta jiwa. Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi Diabetes Melitus di Indonesia yang di diagnosis oleh dokter pada penduduk usia 15 tahun ke atas sebesar 2,0%, meningkat dari 1,5% pada tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh asupan sayur dan buah terhadap kadar gula darah pada penderita Diabetes tipe 2 di Puskesmas Sukamaju, Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan desain analitik dengan pendekatan quasi eksperimen. Populasi penelitian adalah 28 orang yang di diagnosis menderita Diabetes tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Sukamaju. Semua orang tersebut dimasukkan sebagai sampel, di pilih secara acak sederhana. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan sayur (nilai p 0,008) dan asupan sayur dan buah (nilai p 0,016) berpengaruh signifikan terhadap kadar gula darah, sedangkan asupan buah saja tidak berpengaruh signifikan (nilai p 0,117).