Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Tingkat Kepatuhan Minum Obat dengan Kejadian Multidrug Resistant pada Pasien TB Paru Heryadi, Abdi Taofan; Irawan, Angga; Rahman, Subhannur
Jurnal Farmasetis Vol 13 No 4 (2024): Jurnal Farmasetis: November 2024
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/far.v13i4.3562

Abstract

Tuberkulosis (TB) paru merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat khususnya dinegara berkembang. Masalah yang dihadapi berhubungan dengan penyakit, penemuan, pengobatan, dan juga kegagalan pengobatan. Multidrug Resistant Tuberculosis (MDR-TB) merupakan suatu permasalahan yang menjadi hambatan utama dunia dalam pemberantasan TB. Tujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kepatuhan minum obat dengan kejadian multidrug resistant pada pasien TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Malang. Metode kuantitatif menggunakan desain cross sectional. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Sungai Malang RT 1 dan 2 dengan lama Penelitian 2 minggu dari tanggal 8-20 Juli 2024.  Jumlah sampel 30 metode menggunakan purposive sampling. Kuesioner menggunakan MMAS-8. Analisis menggunakan uji kolerasi Sperman Rho. Mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki (70%) dengan pendidikan SMA (36,7%). Satus pekerjaan terbanyak seimbang antara tidak bekerja (33.3%) dan buruh (33.3%). Penghasilan terbanyak >1.5 juta (66.7%), sedangkan data tingkat kepatuhan minum obat terbanyak masuk dalam kategori rendah (43.3%) dan responden yang paling banyak adalah mengalami kejadian multidrug resistant (56.7%). Uji Spearman Rank menunjukan nilai yang signifikan sebesar 0.000. Terdapat hubungan Tingkat Kepatuhan Minum Obat dengan Kejadian Multidrug Resistant Pada Pasien TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Malang.  
Pengalaman Perawat dalam Tatalaksana Rujukan Pasien dengan Cardiac Arrest di Kabupaten Hulu Sungai Utara: Studi Fenomenologi Heryadi, Abdi Taofan; Mohtar, M. Sobirin; Budi, Indra
Jurnal Gawat Darurat Vol. 6 No. 2 (2024): Jurnal Gawat Darurat: Desember 2024
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/jgd.v6i2.3588

Abstract

Kejadian cardiac arrest merupakan kondisi kegawatdaruratan dari penyakit jantung yang sering terjadi. Penanganan pasien cardiac arrest pada fase akut harus meliputi pengenalan dan aktivasi sistem respon gawat darurat, resusitasi jantung paru yang berkualitas, layanan gawat darurat dasar dan lanjut pada fase transportasi, serta perawatan paska henti jantung fase lanjut. Pasien dirujuk dalam keadaaan kritis mempunyai resiko saat transport. Kemampuan setiap anggota melakukan prosedur tindakan yang tepat dan benar akan berefek pada outcome pasien. Mengetahui pengalaman perawat dalam tatalaksana rujukan pasien dengan cardiac arrest di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Penelitian kualitatif dengan desain pendekatan fenomenologi. Partisipan penelitian ini adalah perawat yang pernah melakukan rujukan pasien cardiac arrest berjumlah 7 orang. Penelitian dilakukan bulan Februari 2023. Persepsi tentang cardiac arrest adalah kondisi henti jantung, henti nafas ditandai penurunan kesadaran. Data dianalisa dengan narrative analysis. Respon pertama menemui pasien cardiac arrest, cek nadi, cek nafas pasien. Intervensi selama trasnfortasi rujukan berusaha semampunya membantu pasien dan pemeriksaan TTV secara berkala. Golden period tindakan rujukan secepatnya dan merujuk pasien dengan kondisi sudah stabil, lamanya waktu dibutuhkan persetujuan dari keluarga. Faktor keterlambatan terkendala dengan kondisi jalan saat melakukan tindakan, lamanya waktu perjalanan dan persetujuan dari keluarga. Respon emosional saat melakukan rujukan merasa gugup, panik dan takut. Makna merujuk pasien bagi perawat merasa lega, tenang dan bersyukur pasien sudah sampai ke rumah sakit. Pengalaman perawat selama rujukan pasien dengan cardiac arrest memberikan makna yang mendalam. Sangat cemas ketika masih diperjalanan dan sangat puas ketika sudah sampai di rumah sakit.