Status gizi seseorang mempunyai dampak yang signifikan baik terhadap tingkat kesehatan maupun produktivitasnya dalam bekerja. Menjaga daya tahan tubuh hanyalah salah satu manfaat dari pola makan yang baik; itu juga mempengaruhi kapasitas fisik dan mental seseorang untuk melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pekerjaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana status gizi karyawan vendor konstruksi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) di PT PLN Nusantara Power UP Belawan berhubungan dengan aktivitas kerjanya. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dan total sampling sebagai strategi pengambilan sampelnya. Sampel terdiri dari 40 karyawan vendor konstruksi SWRO di UP Belawan. Tiga puluh pertanyaan digunakan untuk mengukur data status gizi (kuesioner). Berdasarkan temuan penelitian, skor status gizi P-score (0,631) menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 5% (0,05), tidak terdapat korelasi nyata antara aktivitas persalinan dengan status gizi. Mengingat tidak adanya hubungan yang jelas antara keduanya dalam sampel ini, variasi dalam distribusi aktivitas pekerjaan berdasarkan status gizi mungkin disebabkan oleh faktor kebetulan. Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat perbedaan aktivitas kerja berdasarkan status gizi, namun tidak ada korelasi yang signifikan secara statistik antara keduanya. Meskipun karyawan dengan status gizi berlebih cenderung melakukan tugas-tugas ringan atau sangat ringan, karyawan dengan status gizi lebih mendistribusikan aktivitas pekerjaannya secara lebih merata.