Pemboran termasuk ke dalam proses penting dalam industri minyak dan gas bumi. Operasi pemboran dapat dilakukan dengan menggunakan fluida pemboran. Fluida pemboran ini dikenal juga dengan lumpur pemboran, lumpur terdiri dari berbagai komponen penyusun salah satu contohnya yaitu polimer. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melakukan percobaan pembuatan lumpur berbahan dasar air dengan tambahan aditif kulit biji bunga matahari, kemudian dianalisis pengaruh penambahan terhadap sifat fisik yang berhubungan dengan kekentalan suatu fluida pemboran seperti viskositas, plastik viskositas, yield point, dan gel strength. Metode yang digunakan adalah eksperimen di laboratorium dengan hasil akhir berupa data kuantitatif. Komposisi aditif kulit biji bunga matahari yang digunakan 2, 4, 6, dan 8 gram dengan pengaruh temperatur 80oF dan 200oF. Hasil kegiatan penelitian ini didapatkan nilai viskositas sebesar 26 – 55 sec/quartz pada temperatur 80oF dan 23 – 50 sec/quartz pada temperatur 200oF. Selanjutnya nilai plastik viskositas sebesar 15 – 20 cps pada temperatur 80oF dan 13-17 cps pada temperatur 200oF. Pada sifat fisik yield point nilai 10 – 20 lb/100sqft pada temperatur 80oF, dan 9-19 lb/100sqft pada temperatur 200oF. Pada sifat fisik gel strength didapatkan nilai gel strength 10 detik memiliki nilai 5 – 12 lb/100sqft pada temperatur 80oF dan 3 – 10 lb/100sqft pada temperatur 200oF, berikutnya nilai gel strength 10 menit sebesar 7 – 19 lb/100sqft pada temperatur 80oF dan 5 – 17 lb/100sqft pada temperatur 200oF. Kesimpulan: Kenaikan nilai viskositas, plastik viskositas, yield point dan gel strength diakibatkan oleh adanya kandungan kimia yaitu 42.7% selulosa, Hemiselulosa 24%, dan lignin 23,2% pada kulit biji bunga matahari sebagai partikel penyusun secara signifikan sehingga lumpur menjadi lebih viscous.