Prevalensi penyakit jantung koroner di Indonesia sebesar 17,05%. Prevalensi lebih tinggi pada usia produktif khususnya pada PNS/TNI/Polri/BUMN/BUMD. Pekerja kantoran dengan aktivitas relatif lebih banyak duduk menghabiskan waktu di belakang meja dan depan layar komputer berisiko memiliki kadar kolesterol tinggi. Konsumsi sayur dan buah sebagai sumber serat meningkatkan kadar kolesterol HDL. Lipoprotein mengangkut kolesterol ke seluruh tubuh adalah LDL. Kelebihan kolesterol diangkut oleh HDL dibawa ke hati untuk diuraikan. Tujuan: Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan konsumsi sayur dan buah terhadap kadar kolesterol High Density Lipoprotein (HDL) pada Pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu tahun 2024. Metode: Desain studi ini deskriptif analitik dengan pendekatan crosssectional. Populasi adalah pegawai kantor dinas Kesehatan propinsi Bengulu yang aktif. Total sampel berjumlah 39 responden diambil secara random menggunakan daftar absen Pegawai aktif. Pemeriksaan HDL darah dilakukan di laboratorium Klinik RSUD M.Yunus. Data dianalis secara statistik menggunakan uji chi-square. Hasil: Sebagian besar (74,4%) responden perempuan dengan rata-rata usia 45,8 tahun. Responden memiliki kebiasaan konsumsi sayur dan buah tidak sering sebesar 53,6%. Responden memiliki kadar kolesterol HDL normal sebesar 84,6%. Analisis bivariat tidak ada hubungan yang bermakna antara konsumsi sayur dan buah dengan kadar kolesterol High Density Lipoprotein (HDL) pada Pegawai dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu (p>0,05). Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan konsumsi sayur dan buah terhadap kadar kolesterol HDL pada pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. Responden diharapkan meningkatkan konsumsi sayur dan buah serta melakukan aktivitas fisik seperti olahraga.