Pendahuluan: Kemenkes menjelaskan upaya pertama pencegahan stunting adalah pemberian TTD bagi para remaja putri. Kegiatan ini telah dimulai dengan menggalakkan Aksi Bergizi di Sekolah dengan 3 paket intervensi yakni pemberian seimbang. TTD mingguan bagi remaja putri, aktivitas fisik dan konsumsi makanan bergizi “ Untuk remaja harus pastikan mereka tidak kekurangan gizi dan zat besi, jadi harus ada program untuk memastikan para remaja kita sebelum hamil tidak kekurangan zat besi. Metode: Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian Research and Development (R&D) dengan desain Pengembangan Instructional Design diantaranya yaitu dengan pendekatan,desain yang digunakan adalah ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Subyek penelitian ini meliputi remaja putri kelas 10-12 SMA di Kota Bandung, team ahli dalam penelitian ini adalah dosen ahli materi promosi Kesehatan, desain media dan dosen pengembangan media. Objek penelitian ini adalah permainan Monopoli yang dikembangkan menjadi media edukasi Kesehatan POMIA (Pos Monopili Anemia) sebagai sarana promosi kesehatan untuk meningkatkan Kepatuhan konsumsi TTD pada remaja putri SMA. Hasil dan Pembahasan: pada hasil uji coba kelompok kecil remaja putri didapatkan nilai hasil uji pada media sebesar 81% dan pada materi sebesar 73%. Sedangkan pada hasil uji coba kelompok besar remaja putri didapatkan nilai hasil uji pada media sebesar 92% dan pada materi sebesar 93%. Kesimpulan: Dalam permainan pomia, terdapat pertanyaan-pertanyaan yang mengajukan bagaimana cara menanggulangi anemia. Respons atas pertanyaan-pertanyaan ini sangat baik diterima oleh responden, yang mengindikasikan bahwa permainan ini efektif dalam mengajarkan informasi kesehatan tentang anemia.