Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh citra merek dan persepsi nilai terhadap keputusan pembelian melalui minat beli konsumen. Dalam konteks ini, citra merek diukur dengan nilai-nilai merek, citra merek, dan kepercayaan konsumen terhadap merek. Sementara itu, perceived value dievaluasi melalui persepsi konsumen terhadap kualitas produk, manfaat yang diberikan, dan hubungan antara harga dan manfaat. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dan menggunakan teknik non-probability purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah pelanggan produk krim tubuh berjumlah 100 responden. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner online dengan pengukuran menggunakan skala Likert dan diolah menggunakan Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Alat untuk mengolah data dalam penelitian ini adalah Software SmartPLS 3.0. Hasil dari penelitian ini adalah citra merek mempengaruhi keputusan pembelian, tetapi nilai yang dirasakan tidak mempengaruhi keputusan pembelian. Citra merek dan nilai yang dirasakan sebagian mempengaruhi minat beli. Kemudian, minat beli dapat memediasi citra merek dan nilai yang dirasakan untuk keputusan pembelian. The Body Shop harus fokus untuk meningkatkan citra merknya karena hal ini secara signifikan mempengaruhi pilihan pembelian masyarakat. Mengedepankan nilai-nilai dan dedikasi perusahaan terhadap keberlanjutan dapat meningkatkan cara pandang terhadap merek. Meskipun nilai yang dirasakan mungkin bukan satu-satunya alasan untuk pembelian, hal ini dapat meningkatkan minat untuk membeli jika dipasangkan dengan citra merek yang kuat. The Body Shop dapat meningkatkan penjualan dan loyalitas pelanggan dengan menciptakan proposisi nilai yang kuat dan membangkitkan minat untuk membeli, yang secara efektif menghubungkan citra merek, nilai yang dirasakan, dan keputusan pembelian.