Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sosialisasi Motivasi Belajar Sebagai Bentuk Bela Negara pada Anak Anak Panti Asuhan Attafakur Jember Adiba, Rayhana; Wibowo, Aurellia Putri Vinta; Astutik, Novitasari Puji; Haudan, Muhammad Albar; Ludviani, Tita; Sari, Amelia Febriantika; Algozi, Bayu; Susanto, Tantut
Lucerna : Jurnal Riset Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 4 No. 2 (2024): November
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/lucerna.v4i2.2647

Abstract

Bela Negara merupakan aspek penting dari kesadaran dan tanggung jawab kewarganegaraan di Indonesia, sebagaimana diamanatkan oleh UU No. 3 Tahun 2002, setiap warga negara memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan keutuhan dan kedaulatan negara. Artikel ini membahas pentingnya menanamkan rasa bela negara pada anak-anak di panti asuhan, khususnya di Panti Asuhan Attafakur, Jember. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif melibatkan 20 anak berusia 7-15 tahun melalui sosialisasi untuk mengukur pemahaman anak tentang bela negara sebelum dan sesudah sosialisasi. Temuan menunjukkan bahwa sebelum intervensi pendidikan, banyak anak yang tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang bela negara. Namun, setelah terlibat dalam kegiatan sosialisasi yang menggabungkan pembelajaran dengan permainan, 75% menunjukkan peningkatan pemahaman, menyadari aspek non-fisik dari bela negara, seperti dedikasi terhadap pendidikan sebagai bentuk pengabdian kepada bangsa. Inisiatif ini menyoroti pentingnya membina kesadaran masyarakat di kalangan pemuda, memastikan mereka tumbuh menjadi warga yang bertanggung jawab dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Program ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan anak-anak tetapi juga membangun karakter mereka sebagai generasi penerus yang peduli terhadap bangsa dan negara.
Resilience and Solidarity of the Kemiri Village Community After Natural Disasters from a Sociological Perspective Haudan, Muhammad Albar; Almeida, Syahrizal Bayu; Wijaya, Mukhammad Handy; Harndi, Dodik; Mulyono, Joko
Jurnal Masyarakat Maritim Vol 9 No 2 (2025): Oktober, 2025
Publisher : Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/mc47ge28

Abstract

This study examines the resilience and solidarity of the Kemiri Village community in the aftermath of natural disasters, viewed through a sociological lens. The research seeks to understand how social structures, collective values, and cultural mechanisms have shaped community responses to crisis situations, particularly in rebuilding livelihoods and restoring social cohesion. Using a qualitative descriptive method, data were gathered through in-depth interviews, participatory observation, and documentation involving community leaders, disaster survivors, and local institutions. The analysis draws upon theories of social resilience and collective solidarity to interpret patterns of adaptation, cooperation, and mutual aid among residents. The findings reveal that community resilience in Kemiri Village is deeply rooted in traditional social networks, kinship systems, and religious values that encourage mutual support and collective problem-solving. Social capital plays a pivotal role in mobilizing resources, rebuilding infrastructure, and ensuring the equitable distribution of aid. Furthermore, local leadership and informal institutions such as community prayer groups and neighborhood associations acted as mediating agents that strengthened coordination between residents and external relief organizations. Solidarity was expressed through “gotong royong” (mutual cooperation), communal labor, and emotional support, which helped alleviate psychological trauma and fostered a sense of belonging. The study concludes that resilience in Kemiri Village is not merely a product of material recovery but also of cultural endurance and moral unity. Strengthening participatory governance, promoting inclusive disaster education, and preserving traditional values of solidarity are essential to enhancing long-term resilience in rural communities facing recurring natural hazards.